Tangerang, Antara Jateng - Persatuan Insinyur Indonesia bidang Industri Otomotif, menganugerahkan Apresiasi Product Development Indonesia (APDI) 2016 kepada PT Astra Daihatsu Motor atas proyek New Terios 2015 yang mereka kerjakan.
Penghargaan yang baru diselenggarakan secara perdana tersebut disampaikan di sela-sela pameran Gaikindo di ICE BSD City, Tangerang, Rabu.
"Kami ingin memberikan kesempatan agar insinyur Indonesia dapat berkiprah dalam rancang bangun produk, dalam hal ini otomotif, sehingga ke depannya kita bisa punya produk yang benar-benar karya anak bangsa," kata Ketua Tim Penjurian, M. Sigit Santosa.
ADM merupakan satu-satunya agen pemegang merek maupun agen tunggal pemegang merek anggota Gabungan Industri Kendaraan Bermotor yang mengajukan proyek mereka dalam penjurian program tersebut.
Sigit berharap pada tahun mendatang lebih banyak APM/ATPM yang berkenan ambil bagian dalam penghargaan tersebut.
"Sebab kami juga membutuhkan partisipasi para pemegang merek agar bisa mendorong perkembangan industri otomotif di Indonesia dari sekadar fase manufaktur saja," katanya.
ADM juga merupakan satu-satunya anggota Gaikindo yang memiliki fasilitas penelitian dan pengembangan (R&D) di Indonesia dari 10 merek yang tercatat melakukan aktivitas produksi di Indonesia.
Tanpa R&D hanyalah pabrik
Sementara itu Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan menyambut baik diselenggarakannya penghargaan tersebut.
"Kami apresiasi PII yang memprakarsai APDI bidang otomotif ini. Kami menyadari bahwa PII sebagai wadah insinyur di Indonesia jangan cuma menciptakan insinyur yang menjadi pramuniaga semata," kata Putu.
"Kalau sekadar jadi pramuniaga tidak perlu jadi insinyur, mereka harus jadi insinyur yang ikut serta dalam proses pengembangan produk," ujarnya menambahkan.
Oleh karena itu, Putu mengharapkan agar para pemegang merek di Indonesia untuk melakukan pengembangan produk ataupun membangun fasilitas R&D.
"Karena tanpa ada R&D itu bukan industri yang baik dan benar. Tanpa R&D mereka cuma sekadar pabrik, industrinya di tempat lain," katanya.
Data yang diungkapkan PII menyebutkan Indonesia saat ini menjadi rumah dari fasilitas produksi 10 merek mobil yakni Toyota, Daihatsu, Suzuki, Honda, Nissan, Mitsubishi, Fuso, Hino, Isuzu dan Mercedes-Benz.
Hanya saja dari 10 merek tersebut, Daihatsu yang diwakili ADM menjadi satu-satunya yang memiliki fasilitas R&D dengan beberapa hasil di antaranya Daihatsu Xenia, Toyota Avanza, Daihatsu Terios, Toyota Rush, Daihatsu Ayla dan Toyota Agya, serta yang teranyar duet LCGC tujuh penumpang Daihatsu Sigra dan Toyota Calya.
Penghargaan yang baru diselenggarakan secara perdana tersebut disampaikan di sela-sela pameran Gaikindo di ICE BSD City, Tangerang, Rabu.
"Kami ingin memberikan kesempatan agar insinyur Indonesia dapat berkiprah dalam rancang bangun produk, dalam hal ini otomotif, sehingga ke depannya kita bisa punya produk yang benar-benar karya anak bangsa," kata Ketua Tim Penjurian, M. Sigit Santosa.
ADM merupakan satu-satunya agen pemegang merek maupun agen tunggal pemegang merek anggota Gabungan Industri Kendaraan Bermotor yang mengajukan proyek mereka dalam penjurian program tersebut.
Sigit berharap pada tahun mendatang lebih banyak APM/ATPM yang berkenan ambil bagian dalam penghargaan tersebut.
"Sebab kami juga membutuhkan partisipasi para pemegang merek agar bisa mendorong perkembangan industri otomotif di Indonesia dari sekadar fase manufaktur saja," katanya.
ADM juga merupakan satu-satunya anggota Gaikindo yang memiliki fasilitas penelitian dan pengembangan (R&D) di Indonesia dari 10 merek yang tercatat melakukan aktivitas produksi di Indonesia.
Tanpa R&D hanyalah pabrik
Sementara itu Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan menyambut baik diselenggarakannya penghargaan tersebut.
"Kami apresiasi PII yang memprakarsai APDI bidang otomotif ini. Kami menyadari bahwa PII sebagai wadah insinyur di Indonesia jangan cuma menciptakan insinyur yang menjadi pramuniaga semata," kata Putu.
"Kalau sekadar jadi pramuniaga tidak perlu jadi insinyur, mereka harus jadi insinyur yang ikut serta dalam proses pengembangan produk," ujarnya menambahkan.
Oleh karena itu, Putu mengharapkan agar para pemegang merek di Indonesia untuk melakukan pengembangan produk ataupun membangun fasilitas R&D.
"Karena tanpa ada R&D itu bukan industri yang baik dan benar. Tanpa R&D mereka cuma sekadar pabrik, industrinya di tempat lain," katanya.
Data yang diungkapkan PII menyebutkan Indonesia saat ini menjadi rumah dari fasilitas produksi 10 merek mobil yakni Toyota, Daihatsu, Suzuki, Honda, Nissan, Mitsubishi, Fuso, Hino, Isuzu dan Mercedes-Benz.
Hanya saja dari 10 merek tersebut, Daihatsu yang diwakili ADM menjadi satu-satunya yang memiliki fasilitas R&D dengan beberapa hasil di antaranya Daihatsu Xenia, Toyota Avanza, Daihatsu Terios, Toyota Rush, Daihatsu Ayla dan Toyota Agya, serta yang teranyar duet LCGC tujuh penumpang Daihatsu Sigra dan Toyota Calya.