"Peningkatannya sampai 25 persen, untuk setiap tokonya yang dalam satu minggu biasa terjual 10 unit komputer. Untuk saat ini bisa sampai 12-13 unit," kata Ketua Apkomindo Jateng, Edy Joko Kiswanto, di Semarang, Rabu.

Menurut dia, jenis komputer yang banyak diminati konsumen adalah notebook atau komputer jinjing ukuran kecil dan personal computer (PC).

Konsumen mayoritas berasal dari instansi Pemerintah. Menurut Edy, hal itu kemungkinan Pemerintah sengaja menjadikan momentum akhir tahun hingga awal tahun untuk berbelanja kebutuhan perkantoran.

Meski penjualan mengalami peningkatan, harga komputer tidak lantas mengalami kenaikan signifikan. Bahkan, ada beberapa di antaranya yang harganya masih stabil.

"Biasanya peningkatan harga terjadi untuk tipe-tipe tertentu, kebanyakan adalah tipe-tipe baru dari masing-masing merek. Untuk besaran kenaikan harga antara Rp50 ribu-100 ribu/unit," katanya.

Menurut dia, fluktuasi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang rupiah yang masih terjadi hingga saat ini tidak terlalu berpengaruh terhadap harga komputer secara keseluruhan.

"Saat ini hampir seluruh komputer sudah menggunakan harga dengan mata uang rupiah, kecuali untuk beberapa asesoris memang masih ada yang menggunakan mata uang dolar AS tetapi hanya sedikit," katanya.

Terkait kondisi tersebut, ia berharap masyarakat baik instansi dari Pemerintah, swasta, maupun individu memanfaatkan momentum harga komputer yang masih stabil tersebut.

"Kebanyakan harganya masih stabil, mudah-mudahan kondisi ini mendongkrak penjualan komputer khususnya di Semarang," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024