"Kita mau mencoba dikawainkan Sapi Pasundan dengan Sapi Madura, karena ada sifat yang sama antara dua jenis sapi tersebut," kata Kabid Penelitian Pengembangan dan Penerapan IPTEK BP3IPTEK Jawa Barat, Hani Yuhani, di Bandung, Senin.
Ia mengatakan saat ini pihaknya sudah menitipkan 11 ekor Sapi Pasundan ke Bio Teknologi Universitas Padjadjaran Bandung.
"Tujuan penitipan itu agar perbandingan antara daging dengan tulangnya bisa diperbaiki. Kami ingin perbandingan karkas 50 persen ke atas antara tulang dengan dagingnya," kata dia.
Menurut dia, Sapi Pasundan sudah diakui sebagai Sapi asli dari Jabar melalui SK Menteri Pertanian karena memiliki unggulan seperti tahan terhadap penyakit.
"Sapi Pasundan tahan penyakit sehingga sangat sesuai dengan karakteristik masyarakat Jabar yang gemar menggembalakan ternaknya di ladang," katanya.
Namun sepintas Sapi Pasundan mirip dengan Sapi Rancah namun memiliki garis melintang di tubuhnya.
Ia menilai jika dikembangkan dengan baik bobot satu ekor Sapi Pasundan bisa mencapai 400 kg namun pihaknya menargetkan Sapi Pasundan dari hasil pemurnian ini bobotnya minimal bisa 300 kg.
Lebih lanjut ia mengatakan dana untuk pengembangan Sapi Pasundan masih terbilang minim yakni Rp450 juta pada tahun 2015 dan untuk tahun depan Rp1,5 miliar.
"Walaupun minim, hal ini tidak akan menjadi kendala. Kami menggunakan dana gabungan dengan pihak lain yang sama-sama ikut membuat road map pengembangan Sapi Pasundan," kata dia.
Ia mengatakan saat ini pihaknya sudah menitipkan 11 ekor Sapi Pasundan ke Bio Teknologi Universitas Padjadjaran Bandung.
"Tujuan penitipan itu agar perbandingan antara daging dengan tulangnya bisa diperbaiki. Kami ingin perbandingan karkas 50 persen ke atas antara tulang dengan dagingnya," kata dia.
Menurut dia, Sapi Pasundan sudah diakui sebagai Sapi asli dari Jabar melalui SK Menteri Pertanian karena memiliki unggulan seperti tahan terhadap penyakit.
"Sapi Pasundan tahan penyakit sehingga sangat sesuai dengan karakteristik masyarakat Jabar yang gemar menggembalakan ternaknya di ladang," katanya.
Namun sepintas Sapi Pasundan mirip dengan Sapi Rancah namun memiliki garis melintang di tubuhnya.
Ia menilai jika dikembangkan dengan baik bobot satu ekor Sapi Pasundan bisa mencapai 400 kg namun pihaknya menargetkan Sapi Pasundan dari hasil pemurnian ini bobotnya minimal bisa 300 kg.
Lebih lanjut ia mengatakan dana untuk pengembangan Sapi Pasundan masih terbilang minim yakni Rp450 juta pada tahun 2015 dan untuk tahun depan Rp1,5 miliar.
"Walaupun minim, hal ini tidak akan menjadi kendala. Kami menggunakan dana gabungan dengan pihak lain yang sama-sama ikut membuat road map pengembangan Sapi Pasundan," kata dia.