Solo (ANTARA) - Kantor Imigrasi Surakarta membuka layanan keimigrasian di pusat perbelanjaan modern di Solo Square Mall di Solo, Jawa Tengah, Senin.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Jawa Tengah Haryono Agus Setiawan pada Grand Opening Surakarta Immigration Lounge Ruang Layanan Imigrasi Solo Square Mall mengatakan fasilitas keimigrasian di lokasi tersebut dilakukan setiap hari dan tidak ada waktu libur.
“Fasilitas di sini beroperasi Senin sampai Senin kembali,” katanya.
Terkait pelayanan keimigrasian di lokasi tersebut, pihaknya bekerja sama dengan PT Solo Indah Dinamika yang mengelola Solo Square Mall. Bahkan, sebelum mendirikan pelayanan di pusat perbelanjaan tersebut, kedua belah pihak melakukan studi tiru di Surabaya yang telah lebih awal melakukan hal serupa.
“Setelah itu kami menindaklanjuti di Solo Square Mall untuk membuka layanan keimigrasian,” katanya.
Ia mengatakan Surakarta Immigration Lounge melayani soal keimigrasian, seperti penerbitan dan penggantian paspor, percepatan atau fast track, dan konsultasi keimigrasian.
“Kami juga menyediakan layanan produk andalan berkualitas terbaik dari warga binaan seluruh Jateng yang bisa diakses masyarakat luas. Saat uji coba kemarin ada warga diaspora yang merupakan orang Indonesia. Di sini ada produk sangat bagus produksi warga binaan dan akan dijual di tempat dia bekerja yaitu di Dubai,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan (Imipas) RI Agus Andrianto mengatakan keberadaan Surakarta Immigration Lounge memberikan solusi layanan yang fleksibel untuk masyarakat dengan lokasi yang strategis, yakni di pusat perbelanjaan masyarakat.
“Masyarakat bisa mengakses layanan keimigrasian sembari melakukan aktivitas harian,” katanya.
Ia juga berharap peluncuran tersebut dapat meningkatkan roda perekonomian di Solo.
“Di sini menjadi tempat yang nyaman dan terpercaya namun tetap mengedepankan akuntabilitas. Harapannya apa yang dilakukan saat ini dapat menjadi contoh dan momentum untuk bisa memaksimalkan kolaborasi lintas sektoral demi menghasilkan layanan publik yang prima dan dekat dengan masyarakat,” katanya.
Sementara itu, ia mengatakan fasilitas tersebut sudah ada di sejumlah kota besar di Indonesia, di antaranya di Surabaya, Yogyakarta, Makassar, Medan, dan ada empat titik di Jakarta.
“Prinsipnya kami akan selalu mengembangkan tempat-tempat pelayanan dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat,” katanya.

