Tegal (ANTARA) - Wakil Wali Kota Tegal Tazkiyyatul Muthmainnah menyampaikan paparan dalam rangkaian Uji Publik Monitoring dan Evaluasi (Monev) Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2025 yang digelar Komisi Informasi Provinsi Jawa Tengah di BPSDMD Provinsi Jawa Tengah, Semarang, Rabu (26/11) siang.
Uji publik ini dipandu oleh tiga panelis, yaitu Prof. Dr. Ir. Sri Puryono KS.M, Dr. Nanik Qosidik, SE., MAK, dan Setiawan Hendra Kelana, S.Kom, yang menjalankan tugas pendalaman dan penilaian terhadap materi presentasi.
Dalam paparannya, Wakil Wali Kota menegaskan komitmen Pemerintah Kota Tegal untuk membangun tata kelola pemerintahan yang semakin transparan, akuntabel, serta mudah diakses masyarakat.
“Keterbukaan informasi bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi bagian dari ikhtiar kami menghadirkan pemerintahan modern yang dipercaya masyarakat,” ujar Tazkiyyatul Muthmainnah.
Dalam sesi presentasi, ia menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Tegal telah mengintegrasikan layanan informasi publik pada 67 badan publik, meliputi dinas, kecamatan, kelurahan, bagian, dan BUMD melalui sistem PPID berbasis website dan aplikasi Android.
Sepanjang tahun 2025, PPID Utama telah menyediakan 1.394 informasi publik, melayani 61 permohonan informasi dan 57 pengaduan, yang seluruhnya terselesaikan 100 persen.
Website PPID juga mencatat 29.362 kunjungan masyarakat, menunjukkan tingginya kebutuhan publik terhadap akses informasi.
Pemerintah Kota Tegal turut memaparkan inovasi pelayanan publik yang telah dijalankan berbagai perangkat daerah. Di antaranya DIGIMON (Digital Matchmaking Online) yang mempertemukan UMK dengan usaha menengah-besar, SERBU NIB untuk pelayanan penerbitan NIB secara jemput bola, SIMPUTER sebagai portal data infrastruktur dan tata ruang berbasis WebGIS, serta SIANTOR, aplikasi pengujian kendaraan bermotor yang menyediakan layanan daring dan pemberitahuan otomatis melalui WhatsApp.
Inovasi-inovasi tersebut dinilai berdampak positif pada peningkatan kualitas pelayanan publik dan transparansi.
Pada bagian lain, Wakil Wali Kota memaparkan keberadaan 101 titik Wi-Fi publik gratis di berbagai lokasi strategis seperti Alun-alun, Taman Pancasila, Taman Poci, Pantai Alam Indah, serta fasilitas olahraga dan pelayanan masyarakat.
Berdasarkan survei, pengguna terbesar merupakan pelajar SMA dan SMP, sehingga layanan ini terbukti efektif mendukung pendidikan dan perluasan akses digital di Kota Tegal.
Pemkot Tegal juga terus memperkuat manajemen data melalui Portal Open Data Kota Tegal, yang menyajikan data sektoral dalam format Excel sehingga mudah diolah oleh publik.
Tim Satu Data Kota Tegal yang terdiri dari BPS, Bappeda, Diskominfo, dan seluruh OPD berperan memastikan keterbaruan dan akurasi informasi. Selain itu, publikasi berbagai program pemerintah turut diperluas melalui website dan media sosial resmi pemerintah.
Menutup paparannya, Wakil Wali Kota menyampaikan apresiasi kepada seluruh OPD yang telah bekerja keras dalam meningkatkan kualitas pelayanan informasi publik.
“Kami akan terus memperkuat koordinasi dan inovasi agar keterbukaan informasi di Kota Tegal semakin maju dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya

