Semarang (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen meminta penyusunan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) dipercepat supaya intervensi penanggulangan kemiskinan di wilayah itu tepat sasaran.
"Targetnya, Januari tahun 2026 ada komitmen untuk menyelesaikan, lengkap dengan pemeringkatannya mulai dari desil 1 hingga desil 10," katanya dalam Rapat Koordinasi Lintas Sektor Pengelolaan DTSEN Jateng di Semarang, Selasa.
Sejauh ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah memperbarui 22.340.412 data kesejahteraan masyarakat dalam DTSEN.
Sosok yang akrab disapa Gus Yasin tersebut, mengatakan data tunggal itu memiliki manfaat yang signifikan.
Data tersebut bukan hanya sekadar angka, akan tetapi menjadi fondasi pengambilan kebijakan yang proporsional, benar, dan adil, termasuk sebagai dasar untuk intervensi kemiskinan supaya tepat sasaran.
Bahkan, kata dia, monitoring program graduasi kemiskinan juga bisa dilakukan menggunakan DTSEN, sebagaimana dilakukan di Wonosobo, Banyumas, Pemalang, Brebes, Grobogan, Magelang, Kendal, Kebumen, dan Wonogiri.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan pemutakhiran data menjadi DTSEN merupakan amanat Inpres Nomor 4 Tahun 2025, sedangkan data tersebut nantinya terpusat di Badan Pusat Statistik (BPS).
Melalui DTSEN, selanjutnya dilakukan pemutakhiran data setiap tiga bulan sekali sehingga setiap program penyaluran bantuan sosial berdasarkan data terbaru tersebut.
"Bisa jadi, orang yang sebelumnya dapat bantuan sosial menjadi tidak dapat. Dia sudah disebut 'inclusion error' atau sudah naik kelas. Ada orang yang belum dapat, kemudian setelah pemutakhiran data tiga bulan bisa dapat. Jadi tergantung pemutakhiran datanya,” ucapnya.
Soal graduasi kemiskinan, sosok yang akrab disapa Gus Ipul tersebut, menambahkan Kemensos menargetkan 300 ribu keluarga penerima manfaat (KPM) lulus dari Program Keluarga Harapan (KPH) secara nasional pada 2026.
Untuk itu, kata dia, butuh dukungan kebersamaan dalam mencapai target itu, termasuk sinergi bersama Pemprov Jateng.
Baca juga: Pemkot Semarang berangkatkan 105 peserta perjalanan religi lintas agama

