Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah secara resmi melepas 105 peserta perjalanan keagamaan lintas agama sebagai wujud komitmen memperkuat toleransi dan kerukunan.
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti melepas langsung para peserta perjalanan keagamaan itu di Ruang Lokakrida Gedung Moch Ichsan, Balai Kota Semarang, Senin.
Para peserta berasal dari empat agama dengan tujuan berbeda, yakni 80 peserta beragama Islam akan berangkat ke Mekkah dan Madinah, 20 peserta beragama Kristen dan Katolik dijadwalkan berangkat ke Turki, sedangkan tiga peserta beragama Hindu dan dua peserta beragama Buddha akan berangkat menuju India.
Peserta terdiri atas tokoh agama, pengurus lembaga keagamaan, pendidik agama, pemenang MTQ provinsi, pengurus rumah ibadah, serta masyarakat yang berkontribusi dalam pembangunan sosial-keagamaan.
Ia mengatakan kegiatan itu bentuk penghargaan pemerintah terhadap tokoh agama dan masyarakat yang berkontribusi besar dalam menjaga kerukunan.
"Kami ingin memastikan hubungan antara pemerintah dengan para pelaku keagamaan, sosial, kemasyarakatan, kesehatan, pendidikan itu menjadi hubungan baik. Kita bangga Semarang menjadi ibu kota provinsi yang paling toleran di Indonesia," katanya.
Ia menyoroti kontribusi para pegiat sosial, relawan kesehatan, relawan disabilitas, hingga relawan kebencanaan yang selama ini menjadi bagian penting dalam pelayanan masyarakat.
Dia mengatakan Pemkot Semarang turut memberikan kuota perjalanan keagamaan untuk mereka sebagai bentuk apresiasi.
"Kalau ada umrah atau perjalanan religi, kita juga memberikan kuota kepada para pegiat sosial karena mereka adalah pejuang kemanusiaan," katanya.
Dalam kesempatan itu, ia menambahkan permohonan khusus kepada seluruh peserta.
"Mohon doakan Kota Semarang itu tetap damai sampai kapan pun. Karena itu yang akan menjadi fondasi utama untuk kita menjalankan semua rencana menuju pada titik-titik Semarang yang sejahtera," katanya.
Perwakilan peserta dari Islam, Labib, menyampaikan terima kasih atas perhatian Pemkot Semarang.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wali Kota dan Pemerintah Kota Semarang yang telah memberi kesempatan bagi kami. Insyaallah kami akan mendoakan Kota Semarang agar selalu rukun dan diberi keberkahan," katanya.
Perwakilan dari umat Kristiani Henoch Edi Haryanto turut menyampaikan doa agar Kota Semarang terus semakin maju menjadi kota yang hebat dan diberkati Tuhan.
Perjalanan keagamaan tahun ini dilaksanakan bertahap mulai 26 November hingga 7 Desember 2025 yang menjadi salah satu upaya Pemkot Semarang dalam merawat toleransi, memperkuat persaudaraan, serta memperkaya pengalaman spiritual masyarakat lintas agama.
Baca juga: Makam Sunan Kudus masih dipenuhi peziarah

