Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berencana membentuk tim pendamping hukum bagi para guru, terutama yang menghadapi permasalahan hukum selama bertugas di sekolah, sehingga ketika muncul persoalan antara guru dan murid dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
"Pembentukan tim pendamping hukum tersebut merupakan bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap para pendidik yang selama ini menjadi ujung tombak peningkatan kualitas pendidikan di Kudus. Sehingga tidak setiap permasalahan harus berlanjut ke ranah hukum," kata Bupati Kudus Sam'ani Intakoris menanggapi maraknya pelaporan guru oleh wali murid di Kudus, Selasa.
Nantinya, kata dia, Pemkab Kudus juga akan berkomunikasi dengan TNI, Polri, Kejaksaan maupun Pengadilan untuk melakukan mediasi. Tujuannya agar tidak setiap persoalan yang melibatkan guru di lingkungan sekolah langsung masuk ke ranah hukum.
Menurut dia pendampingan hukum ini akan melibatkan Bagian Hukum Setda Kudus serta Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) untuk menyiapkan surat keputusan (SK) tim pendampingan.
"Kita lihat dulu setiap kasusnya. Kalau memang bisa diselesaikan secara kekeluargaan tanpa membebani kedua pihak, maka kita lakukan mediasi. Pendampingan ini nanti juga melibatkan PGRI dan KORPRI," ujarnya.
Ia menegaskan pendampingan hukum tidak hanya berlaku bagi guru di sekolah negeri, tetapi juga guru swasta di seluruh wilayah Kabupaten Kudus. Bahkan, guru asal Kudus yang mengajar di luar daerah juga dapat memperoleh dukungan serupa.
Terkait fenomena sejumlah kasus guru yang dilaporkan oleh wali murid maupun siswa, Sam'ani mengimbau agar semua pihak lebih bijak dalam menyikapi laporan yang muncul.
"Kalau ada laporan dari anak, sebaiknya orang tua tidak langsung bereaksi. Konfirmasi dulu, duduk bersama untuk mencari tahu duduk persoalannya seperti apa. Jangan sampai laporan yang kurang tepat justru menimbulkan masalah baru," ujarnya.
Ia berharap dengan adanya pendampingan hukum ini, para guru dapat lebih tenang dalam menjalankan tugasnya, sementara komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua dapat terjalin lebih baik.
"Pendampingan ini bagian dari komitmen kami untuk menjaga iklim pendidikan di Kudus tetap kondusif, agar proses belajar-mengajar berjalan lancar tanpa gangguan," ujarnya.
Baca juga: Momentum Sumpah Pemuda, bupati Kudus dorong semangat belajar dan hormati guru

