Solo (ANTARA) - Penguatan nilai keislaman menjadi fokus Program Pengabdian Pada Masyarakat Ormawa (PPO) 2025 yang dilaksanakan oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Muhammad Abduh Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta (FAI UMS) di Dukuh Badran dan Dukuh Soronanggan, Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Ketua pelaksana Iflahul Kamal, Senin mengatakan kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih dua bulan, Juli-Agustus 2025 itu mengusung tema Integrasi Pembinaan Masjid dan Pendidikan dalam Penguatan Nilai Keislaman Masyarakat Dukuh Badran dan Soronanggan, Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo Melalui Program Pengabdian Sosial dan Edukasi Keislaman.
Ia mengatakan program ini lahir dari kepedulian mahasiswa terhadap kondisi sosial keagamaan masyarakat Dukuh Badran-Soronanggan. Menurutnya, masjid dan pendidikan sebagai pusat ibadah dan juga pembentukan karakter memerlukan pembinaan secara optimal dan terstruktur.
“Berdasarkan hasil survei tim PPO, masyarakat Dukuh Badran dan Soronanggan memiliki potensi religius yang besar, namun masih menghadapi sejumlah tantangan. Minimnya kegiatan pembinaan yang terstruktur, kurangnya keterlibatan pemuda dalam aktivitas masjid, hingga terbatasnya akses pembinaan pendidikan keislamannya,” ujar Iflahul.
IMM Muhammad Abduh FAI UMS merancang dan mendesain berbagai program strategis. Di bidang pembinaan masjid, dilaksanakan revitalisasi Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) dan Baca Tulis Al-Qur'an (BTA), serta mengadakan pengajian rutin. Di bidang pendidikan, tim PPO mendampingi kegiatan ekstrakurikuler di MIM Kreatif Bulu.
Selain itu, untuk membekali orang tua dengan pengetahuan pola asuh Islami yang memadai, IMM Muhammad Abduh mengadakan workshop pola asuh Islami bagi wali murid dan ibu-ibu desa. Program lain adalah pelatihan dan pembinaan untuk karang taruna. Untuk aspek sosial dan kesehatan, tim memberikan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan secara gratis di Dukuh Bulu.
Seluruh program dilaksanakan secara partisipatif dengan melibatkan Karang Taruna, Pimpinan Ranting Muhammadiyah Desa Bulu, perangkat desa, serta tokoh dan seluruh masyarakat setempat. Sinergi ini diharapkan mampu memastikan keberlanjutan program bahkan setelah masa pengabdian mahasiswa berakhir, sehingga generasi muda desa bisa melanjutkan inisiatif dengan kemandirian.
Tak hanya fokus pada masjid dan sekolah, tim PPO UMS juga ikut menyemarakkan kehidupan sosial warga. Bersama karang taruna, mahasiswa berkolaborasi dalam perayaan Agustusan, jalan sehat, malam tirakatan, lomba-lomba Islami, serta tabligh akbar yang menjadi puncak kegiatan.
IMM Abduh juga menyalurkan bantuan sosial untuk anak-anak yatim piatu sebagai wujud kepedulian dan upaya mempererat silaturahmi dengan masyarakat.
“Program ini menjadi kesempatan bagi kami untuk belajar langsung dari masyarakat, mengaplikasikan ilmu agama, dan berkontribusi nyata dalam penguatan nilai-nilai keislaman. Harapannya, setelah kegiatan ini berakhir, masjid-masjid dan juga pendidikan di Dukuh Badran-Soronanggan, Bulu dapat benar-benar berfungsi sebagai pusat pembinaan yang aktif dan mandiri,” jelas Iflahul.
Perangkat Desa Bulu bersama Pimpinan Ranting Muhammadiyah setempat turut memberikan dukungan penuh terhadap jalannya program ini. Mereka menilai PPO IMM Muhammad Abduh FAI UMS 2025 sebagai langkah konkret mahasiswa dalam membantu pembangunan sosial, keagamaan, dan pendidikan desa.
Dengan semangat kolaborasi, PPO IMM Muhammad Abduh FAI UMS 2025 berharap bisa menjadi model pemberdayaan masyarakat berbasis keislaman yang dapat direplikasi di desa-desa lain. Program ini sekaligus menunjukkan peran mahasiswa sebagai agen perubahan, yang mampu menghadirkan pengabdian nyata bagi umat.

