Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang kembali menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan transformasi digital dengan meraih penghargaan "Gadjah Mada Digital Transformation Governance Index (GM-DTGI) Award 2025" sebagai pemerintah kota terbaik pertama dalam kategori kabupaten/kota se-Indonesia.
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti, di Semarang, Sabtu, mengatakan bahwa penghargaan tersebut menjadi motivasi Pemkot Semarang untuk makin memperkuat transformasi digital dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Ia mengatakan pelayanan publik digital akan terus dikembangkan yang didukung dengan penguatan infrastruktur digital, termasuk mengoptimalkan pengelolaan big data.
Dengan demikian, kata dia, memudahkan masyarakat mengakses layanan yang dibutuhkan serta diharapkan mampu mendorong terciptanya tata kelola pemerintahan yang lebih efektif, efisien, dan responsif sehingga kebijakan publik dapat lebih tepat sasaran.
"Saya bersyukur dan bangga atas pencapaian ini. Prestasi GM-DTGI Award 2025 yang diterima ini tidak sekadar menjadi pengakuan atas komitmen Pemkot Semarang untuk selalu menerapkan digitalisasi dan transformasi dalam pelayanan publik," katanya.
"Melainkan juga menjadi penanda bahwa kami sudah berada di jalur yang tepat," tambahnya.
Raihan penghargaan GM-DTGI Award 2025 itu merupakan kali kedua berturut-turut, setelah pada tahun 2024 juga menerima penghargaan yang sama.
Penghargaan tersebut diterima oleh Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Semarang Soenarto, mewakili Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng.
Penghargaan diserahkan oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria, di sela-sela kegiatan Seminar Nasional GM-DTGI Tahun 2025 yang digelar di Auditorium Sukadji Ranuwihardjo FEB UGM, Yogyakarta, Kamis (18/9).
"Saya meyakini, hal ini akan meningkatkan transparansi, akuntabilitas, sekaligus memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap Pemkot Semarang,” katanya.
Penghargaan GM-DTGI merupakan indeks yang dikembangkan Pusat Kajian Sistem Informasi (PKSI) Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM untuk mengukur kesiapan dan implementasi tata kelola transformasi digital pemerintah kabupaten/kota di tingkat nasional.
Pada tahun ini, penilaian dilakukan terhadap 508 pemerintah kabupaten/kota se-Indonesia dengan indeks yang mengacu pada tujuh pilar utama berbasis praktik global terbaik.
Ketua Peneliti GM-DTGI Prof Syaiful Ali mengatakan bahwa tujuh pilar tersebut mencakup 50 indikator penilaian, antara lain tata kelola dan kepemimpinan, desain platform, keamanan siber dan privasi, hingga tata kelola data, serta ekosistem digital.
Penghargaan tersebut sejalan dengan visi Indonesia Digital 2045 dan menjadi bagian dari upaya pemerintah pusat untuk mendorong transformasi digital di tingkat daerah.
Untuk kategori Tata Kelola Transformasi Digital Terbaik, Kota Semarang berhasil meraih posisi pertama sebagai Pemerintah Kota Terbaik se-Indonesia, diikuti Kota Bandung di peringkat kedua, Kota Surabaya di peringkat ketiga.
Kemudian, Kota Yogyakarta di peringkat keempat, Kota Pekalongan di peringkat kelima, serta Kota Makassar di peringkat keenam. Kota Depok menempati peringkat kesembilan, Kota Singkawang di peringkat kesepuluh.
Baca juga: Menteri PU: Lulusan PUtech harus punya semangat juang bangun Indonesia

