Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah menggencarkan penggunaan bahasa daerah atau bahasa ibu sebagai upaya mencegah kepunahan akibat dinamika lingkungan pergaulan yang beragam.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang Bambang Suryantoro Sudibyo di Batang, Jumat, mengatakan bahwa sebagai bentuk komitmen untuk melestarikan bahasa daerah ini, pihaknya menyelenggarakan Festival Tunas Bahasa Ibu tingkat pelajar sekolah menengah pertama.
"Festival Tunas Bahasa Ibu karena bermanfaat bagi anak agar memiliki karakter positif sebagai bagian cara melestarikan bahasa itu agar tidak tersingkir dalam lingkungan pergaulan yang beragam," katanya.
Menurut dia, dengan anak membiasakan diri berturut kata menggunakan bahasa ibu yakni bahasa Jawa, maka akan menumbuhkan karakter rendah hati.
"Festival Tunas Bahasa Ibu ini berdampak positif, karena akan menjadikan karakter anak semakin baik di masa depan," katanya.
Ia mengatakan di tengah kemajuan zaman ada potensi kerawanan hilangnya bahasa ibu, sehingga hal itu perlu dipertahankan melalui beragam kegiatan edukatif.
Bambang menyebutkan panitia telah menyiapkan 14 cabang lomba yang seluruhnya menggunakan bahasa Jawa, di antaranya geguritan, mendongeng, dagelan, dan sesorah.
Ketua Panitia Lomba, Yaimatul Imam mengatakan tujuan utama kegiatan ini adalah agar anak mampu melestarikan kebudayaan Jawa agar tidak tergerus arus budaya asing.
"Antusias anak sangat tinggi, karena diikuti 468 siswa dari 60 SMP. Semoga setelah anak mengikuti lomba ini, mereka tidak mengesampingkan bahasa Jawa, tetapi justru lebih mencintai dan menerapkannya dalam keseharian," katanya.
Baca juga: Pemkab Batang beri edukasi penguatan sistem pendidikan perempuan

