Pati (ANTARA) - Polresta Pati, Jawa Tengah, menggelar program "goes to school" atau sambangi sekolah sebagai salah upaya memberikan edukasi kepada pelajar tentang penyampaian pendapat secara demokratis dan bertanggung jawab dalam rangka penguatan pendidikan karakter.
"Program ini dilaksanakan di seluruh sekolah jenjang MTs/SMP dan SMA sederajat di Kabupaten Pati," kata Kepala Satuan Pembinaan Masyarakat (Kasat Binmas) Kompol Sunar di Pati, Kamis.
Kegiatan tersebut, kata dia, diisi dengan apel bersama serta sosialisasi bertema "penyampaian pendapat secara demokratis dan bertanggung jawab dalam rangka penguatan pendidikan karakter".
Tercatat ada 37 sekolah yang menjadi sasaran dengan total 1.514 siswa dan melibatkan 46 personel gabungan dari Polresta hingga jajaran Polsek.
Para pelajar, kata dia, diajak memahami pentingnya menjaga situasi wilayah tetap kondusif dan tidak mudah terprovokasi, sekaligus menanamkan nilai patriotisme cinta tanah air.
Ia menegaskan pentingnya peran sekolah dalam menjaga fokus belajar siswa agar tidak terseret isu provokatif. Karena pelajar merupakan aset bangsa. Jangan sampai energi mereka justru tersalurkan pada hal-hal yang bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Sementara itu, personel Satbinmas juga hadir di berbagai sekolah lain, mulai dari SMP Kanisius, SMP Muhammadiyah, SMPN 8 Pati, SMK Tunas Harapan, SMA Muhammadiyah 1 Pati, SMK Muhammadiyah 1 Pati, SMK Bani Muslim, hingga SMKN 2 dan 4 Pati.
Guru dan siswa juga diberikan wawasan mengenai antisipasi potensi unjuk rasa serta pesan moral untuk lebih bijak menyikapi isu di media sosial.
Ia menekankan langkah antisipasi sekolah jika situasi tidak kondusif. Sekolah diminta waspada, misalnya dengan memulangkan siswa lebih awal atau menggelar pembelajaran daring bila diperlukan.
Selain menyasar sekolah, jajaran Satbinmas juga melakukan sambang ke Balai Desa Plangitan dan Sidoharjo untuk mengajak perangkat desa ikut serta menyampaikan pesan keamanan dan ketertiban masyarakat kepada warga.
"Kami tidak bisa bekerja sendiri. Sinergi masyarakat desa sangat diperlukan agar tidak ada warga yang terprovokasi oleh isu-isu menyesatkan," ujarnya.
Personel Polsek jajaran juga terlibat aktif. Di antaranya, Polsek Tlogowungu di MTs Nurul Islam, Polsek Tayu di MA MMH Tayu, Polsek Jakenan di MTs Miftahul Falah, Polsek Juwana di SMPN 4 Juwana, Polsek Batangan di SMAN 1 Batangan, serta Polsek Cluwak di SMPN Cluwak untuk menyampaikan pesan serupa agar siswa tidak ikut aksi massa dan tetap utamakan belajar.
"Pelajar merupakan generasi penerus bangsa. Kami ingin mereka belajar berdemokrasi dengan sehat, menyampaikan aspirasi secara cerdas, bukan dengan aksi anarkis yang bisa mencederai diri sendiri maupun bangsa ini," ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya literasi digital, sehingga saring sebelum disebarkan. Diminta tidak membiarkan hoaks dan provokasi beredar di media sosial.
Baca juga: Polresta Pati terjunkan personel amankan pansus hak angket DPRD

