Kudus (ANTARA) - Sebanyak 50 atlet bulu tangkis dinyatakan lolos ke babak karantina Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2025 sebagai tahap penentuan peserta yang layak diterima di Perkumpulan Bulutangkis (PB) Djarum Kudus, Jawa Tengah.
"Puluhan pebulu tangkis muda yang berhasil meraih super tiket dalam audisi umum ini setelah melewati babak akhir fase turnamen yang digelar di GOR Djarum Jati, Kudus," kata Ketua Tim Pencari Bakat Audisi Umum PB Djarum Sigit Budiarto ditemui usai pengumuman peraih super tiket di GOR Djarum Jati Kudus, Jumat.
Ia mengungkapkan 50 peserta tersebut terdiri dari 18 atlet yang menjadi juara pada babak kompetisi dan 32 atlet muda pilihan tim pencari bakat.
Selanjutnya, para peserta akan menjalani tahap karantina selama empat minggu sebelum akhirnya berkesempatan meraih Djarum Beasiswa Bulutangkis dari Bakti Olahraga Djarum Foundation dan menjadi atlet binaan PB Djarum.
"Secara keseluruhan, para atlet yang masuk ke tahapan karantina ini cukup bagus. Semuanya punya potensi. Tapi mereka tetap harus melalui proses seleksi selanjutnya untuk menentukan siapa yang akhirnya bergabung dengan kami di PB Djarum," ujarnya.
Ia menambahkan fokus utama PB Djarum memang pada pencarian atlet usia muda, khususnya di bawah 13 tahun. Tahun ini, dari total 50 peserta yang lolos karantina, 30 merupakan atlet putra dan 20 atlet putri. Mayoritas berasal dari kelompok usia U-11 yang dinilai memiliki teknik dasar yang cukup baik dan prospek menjanjikan.
"Dalam karantina nanti, mereka akan menjalani tes fisik, tes kesehatan, evaluasi teknik, hingga penilaian karakter dan mentalitas juara selama berada di asrama. Semua aspek ini penting karena kami tidak hanya melihat kemampuan bermain, tapi juga disiplin, kemampuan beradaptasi, serta semangat pantang menyerah," tambahnya.
Sementara itu, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation sekaligus Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin memberikan apresiasi kepada para atlet yang berhasil meraih super tiket.
Ia menegaskan super tiket bukan akhir perjuangan, melainkan langkah awal untuk membuktikan kemampuan sesungguhnya di hadapan para pelatih PB Djarum.
"Super tiket bukanlah tanda perjuangan sudah selesai, namun justru langkah awal bagi para peserta untuk menunjukkan kemampuan, mentalitas, dan karakter mereka. Gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya. Bagi yang belum berhasil, jangan patah semangat karena masih banyak peluang di tahun mendatang," ujarnya.
Kadek Devandra Amertha, salah satu peserta yang meraih super tiket jalur turnamen asal Badung, Bali mengaku bangga setelah mengalahkan Raynard Foster Taygen asal Medan dengan skor 21-13 dan 21-18.
"Senang sekali karena ini pertama kali ikut audisi PB Djarum dan bisa dapat super tiket. Orang tua bangga, dan saya siap mengikuti karantina. Memang agak sedih jauh dari orang tua, tapi saya sudah bertekad masuk PB Djarum," ujar atlet yang turun di kelas KU-12.
Kisah berbeda datang dari Nagita Nadila Posumah, atlet U-11 Putri asal Manado yang gugur di babak 32 besar, namun kemudian terpilih mendapat super tiket lewat jalur pilihan tim pencari bakat.
"Waktu kalah di pertandingan, aku sudah lapang dada. Tapi ternyata dipilih tim pencari bakat. Senang banget, rasanya cita-cita masuk PB Djarum semakin dekat," ujarnya.
Ibunda Nagita, Henny Anny Kaunang mengaku sedih melepas sang anak ke karantina, namun tetap mendukung penuh cita-cita buah hatinya sehingga kelak bisa membanggakan Indonesia.

