Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, mengukuhkan Srikandi Pangan sebagai garda depan dalam mengedukasi masyarakat terkait berbagai upaya mewujudkan ketahanan pangan.
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti di Semarang, menjelaskan bahwa Srikandi Pangan terdiri dari berbagai unsur dari atas hingga bawah.
Srikandi Pangan terdiri dari berbagai unsur, mulai wali kota, ketua tim penggerak pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK), istri camat, lurah, hingga RT dan RW.
"Tugas Srikandi Pangan ini adalah menjaga empat pilar, yakni ketersediaan pangan, akses pangan, keanekaragaman pangan lokal dan keamanan pangan," katanya.
Ia berharap Srikandi Pangan bisa membantu mengubah gaya hidup masyarakat terkait pangan, misalnya tidak menyia-nyiakan makanan.
"Untuk gerakan 'waste and loss food' sebenarnya selama ini sudah berjalan, tetapi skalanya baru kecil belum seperti yang diekspektasikan. Dengan Srikandi Pangan ini akan lebih banyak makanan-makanan yang terselamatkan," katanya.
Kemudian, Srikandi Pangan juga bisa membantu untuk mengedukasi terkait terkait keamanan pangan kepada masyarakat.
"Mungkin nanti kita akan bersama-sama mengedukasi, jangan sampai ada temuan-temuan makanan yang berbahaya yang dikonsumsi oleh masyarakat," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang Endang Sarwiningsih Setyawulan berharap Srikandi Pangan menjadi "role model" bagi masyarakat.
"Mereka juga sebagai 'role model' pada anak-anak kita agar kecukupan gizi dan makan pola makannya sesuai dengan (B2SA), yakni beragam, bergizi, seimbang dan aman," katanya.
Dalam distribusi pangan, ia mencontohkan bahwa Srikandi Pangan bisa mengaktifkan atau mengikutsertakan kios pangan di lingkungannya dalam jejaring koperasi merah putih.
"Dan juga kalau makan itu tidak boleh boros pangan, maka harus ada tadi setop boros pangan. Makan yang secukupnya, tidak membuang makanan dan justru bisa berbagi makanan," katanya.
Ia juga berharap Srikandi Pangan menjadi "role model" dari ibu-ibu yang ada di lingkungannya yang menyebarkan virus positif terhadap ketahanan pangan.
Pada kesempatan itu, ada ratusan Srikandi Pangan dari 177 kelurahan, 16 kecamatan, kemudian pengurus PKK, hingga anggota legislatif dan organisasi kepemudaan.
"Kami berharap semakin lama semakin banyak (Srikandi Pangan, red.), dari berbagai organisasi. Kemudian, kami akan gerakan OPD (organisasi perangkat daerah)," katanya.

