Batang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengingatkan kepada para kepala daerah agar bisa bersikap rendah hati dan mengayomi dalam menjalankan tugas untuk melayani masyarakat.
"Tidak ada derajat kita turun saat mengatakan maaf pak, maaf bu. Tidak ada derajat kita turun saat mengucapkan terima kasih karena di situ trust building antara pemerintah, ulama, umara, dan masyarakat bisa terjalin," kata Gubernur Jateng Ahmad Luthfi di Batang, Selasa.
Menurut dia, kunci pembangunan di daerah terletak pada semangat kebersamaan, gotong royong, serta rendah hati dalam melayani rakyat serta harus bisa dibangun dengan semangat super tim, bukan sebagai Superman.
"Kita tidak boleh sektoral, tidak menang-menangan. Nyawanya Jawa Tengah adalah kebersamaan dan gotong royong yang diwariskan para pendahulu kita," katanya usai acara peringatan Hari Jadi Ke-80 Provinsi Jawa Tengah di KEK Industropolis Batang, Selasa.
Gubernur juga mengingatkan tiga kata kunci yang harus dipegang teguh oleh pejabat publik yaitu minta tolong, minta maaf, dan terima kasih. Kepala daerah, harus redah hati
"Dengan mengucapkan kata-kata tersebut, kata dia, tidak akan merendahkan derajat pejabat melainkan justru menjadi bentuk penghormatan dan apresiasi kepada masyarakat," katanya.
Ahmad Luthfi mengimbau para bupati dan wali kota untuk terus memperkuat kerja sama dalam pengembangan kawasan industri di Jawa Tengah sebagai upaya meningkatkan pendapatan asli daerah dan daya saing daerah.
"Peringatan Hari Jadi Ke-80 Jawa Tengah ini, harus menjadi momentum untuk meneguhkan komitmen seluruh pemangku kepentingan dalam membangun daerah yang lebih maju, sejahtera, dan tetap menjunjung tinggi nilai kerukunan," katanya.
Baca juga: Pemprov Jateng kebut pengerjaan perbaikan Jalan Kunduran-Blora

