Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang siap menghidupkan kembali pergelaran "Pasar Semawis" untuk menumbuhkan denyut ekonomi, sosial, dan budaya di kawasan Pecinan Semarang.
Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin, di Semarang, Sabtu, mengatakan bahwa kawasan Pecinan tidak hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai simbol keberagaman dan kebanggaan warga Kota Semarang.
"Kami menemukan adanya keinginan kuat untuk mereaktivasi Kampung Semawis. Ini sejalan dengan visi kota Semarang sebagai kota inklusif dan terbuka," katanya.
"Pasar Semawis" sebagai ikon wisata dan ruang interaksi lintas budaya yang telah berlangsung bertahun-tahun di kawasan Pecinan terpaksa terhenti sejak pandemi COVID-19.
Ia menjelaskan bahwa revitalisasi kawasan Pecinan tidak bisa dilepaskan dari konteks sejarah dan nilai-nilai kultural yang melekat erat di Kampung Semawis.
Oleh karena itu, kata dia, pendekatan yang dilakukan Pemkot Semarang akan menjaga keseimbangan antara pelestarian bangunan bersejarah dan penciptaan ruang yang bersih, layak, serta mendukung aktivitas warga.
"Kalau berbicara tentang Kampung Pecinan, maka kita berbicara tentang 'heritage'. Kami ingin mempertahankan keaslian, termasuk lampu, tempat sampah, pedestrian, hingga material jalan. Ini semua untuk menguatkan citra kawasan Pecinan tanpa mengubah identitasnya," katanya.
Kampung Semawis pernah menjadi pusat keramaian yang tak hanya menawarkan kuliner malam, tetapi juga atmosfer kebudayaan Tionghoa-Semarang yang khas.
Namun sejak pandemi COVID-19, kegiatan pasar malam itu terhenti dan belum sepenuhnya aktif kembali. Kini, semangat dari komunitas dan dukungan dari Pemkot Semarang membuka harapan baru bagi kawasan ini untuk bangkit kembali.
Ia mengatakan bahwa Pemerintah Kota Semarang menyatakan siap menindaklanjuti berbagai masukan tersebut, baik melalui intervensi teknis oleh OPD terkait maupun dukungan program lintas sektor.
"Kami ingin Kampung Semawis kembali hidup. Bukan sekadar ramai di malam akhir pekan, tapi juga sebagai kawasan perdagangan, pusat aktivitas ekonomi masyarakat, dan ruang bertemu bagi semua golongan. Dari sinilah semangat kota inklusif Semarang bisa bertumbuh," katanya.
Reaktivasi Kampung Semawis menjadi simbol komitmen Pemerintah Kota Semarang dalam merawat ruang hidup kota yang berakar pada sejarah dan menyapa masa depan dengan keberagaman.
Iswar pun berharap warga ikut terlibat aktif dalam menyambut kembali denyut kehidupan Kampung Semawis.

