Pati (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pati, Jawa Tengah menyiapkan 20 tandon air untuk mengantisipasi musim kemarau karena ada beberapa desa di daerah itu yang berpotensi mengalami kekeringan.
"Tandon air itu masing-masing memiliki daya tampung 5.000 liter," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati Martinus Budi Prasetyo di Pati, Sabtu.
Bak penampungan air tersebut, kata dia, bisa dipinjamkan ke desa-desa yang selama ini memang belum memiliki fasilitas itu.
Selain kesiapan BPBD Pati menyiapkan bak penampungan air, menurut dia, keandalan ketersediaan air bersih juga semakin kuat, karena adanya tambahan dua sumur dalam di Kecamatan Jakenan dan di Desa Angkatan Lor, Kecamatan Tambakromo.
Ia memastikan dengan dukungan tiga lokasi sumber air bersih, termasuk yang ada di perkantoran BPBD Pati, maka suplai air bersih ke sejumlah desa yang menjadi langganan kekeringan bisa lebih lancar.
"Kami juga sudah mempersiapkan anggaran untuk operasional truk tangki penyuplai air bersih yang jumlahnya ada lima unit dengan kapasitas 5.000 liter dan 4.000 liter," ujarnya.
Meskipun sudah siap menghadapi potensi bencana kekeringan, menurut dia, untuk sementara wilayah Pati belum ada laporan adanya kekeringan, terutama Desa Ronggo, Kecamatan Jaken yang biasanya lebih awal terdampak dibandingkan desa-desa lainnya.
Bahkan, kata dia, banyak petani yang lebih memilih menanam padi ketimbang palawija, karena masih sering turun hujan.
Sementara berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puncak musim kemarau diperkirakan pada Agustus 2025, namun hingga saat ini memang belum dirasakan.
"Ketika cuaca kemaraunya cukup ekstrem, seperti kejadian tahun 2024, maka kami membutuhkan dukungan pihak lain yang selama ini peduli, seperti Baznas, PMI, BPR BKK, Bank Jateng, Perhutani, dan sejumlah perusahaan swasta lainnya," ujarnya.
Potensi bencana alam lainnya yang perlu diwaspadai, menurut dia, yakni angin kencang pada saat pergantian musim kemarau ke musim hujan.
Ia mencatat hampir semua wilayah di Kabupaten Pati berpotensi diterjang angin puting beliung, sehingga masyarakat perlu waspada.

