Solo (ANTARA) - Sebanyak 15 proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mendapatkan pendanaan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek).
Kabiro Kemahasiswaan UMS Ir. Ahmad Kholid Alghofari, S.T., M.T., di Solo, Jawa Tengah, Kamis mengatakan raihan tersebut menjadikan UMS berada di 20 besar perguruan tinggi dengan proposal terbanyak yang mendapatkan pendanaan.
Ia mengatakan pada tahun 2025 memang terjadi penurunan jumlah yang mendapatkan pendanaan lantaran terjadi efisiensi anggaran dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berhasil meloloskan 18 proposal. Seperti Universitas Gadjah Mada pada tahun 2024 terdapat 181 proposal yang mendapatkan pendanaan, sedangkan pada tahun 2025 sebanyak 56 proposal.
Dilihat dari sisi keketatan, penurunan jumlah proposal dari UMS masih menjadi angin segar.
“Sebenarnya kalau dilihat dari trennya memang menurun, tapi kalau dilihat dari sisi pencapaian itu kita masuk ke dalam 20 besar perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Indonesia yang mendapatkan pendanaan,” katanya.
Sebaran 15 proposal yang mendapatkan pendanaan mencakup dua proposal Riset Eksata (PKM-RE), satu proposal Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH), satu proposal Penerapan Iptek (PKM-PI), dan tiga proposal Kewirausahaan (PKM-K).
Selanjutnya satu proposal Karsa Cipta (PKM-KC) dan tujuh proposal Pengabdian Masyarakat (PKM-PM).
Ia mengatakan pelaksanaan kegiatan PKM dimulai 7 Juli-3 November 2025. Terkait hal itu, Kemahasiswaan UMS telah melakukan koordinasi awal bersama tim beserta dosen pendamping yang mendapatkan pendanaan.
Dengan demikian, diharapkan tim dari UMS sudah siap untuk mengeksekusi rencana kegiatan yang telah dicanangkan secara matang.
“Jangan sampai target-target yang semestinya kita bisa siapkan, itu meleset,” katanya.
Kholid berpesan tim harus memerhatikan luaran-luaran yang ditentukan seperti publikasi kegiatan. Ketika PKM berlangsung, Kemendiktisaintek akan melaksanakan monitoring dan evaluasi atau PKP 2 untuk mengetahui perkembangan dari kegiatan.
“Ini menentukan tim mana yang akan lolos ke PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional), PIMNAS ini ajang terbesarnya dari PKM itu,” katanya.
Sebagai sebuah strategi, Kemahasiswaan UMS memberikan dana terlebih dahulu sebelum dana dari Dikti dikeluarkan. Dengan demikian, program yang telah rencanakan bisa terlaksana sesuai dengan jadwal.
Kabiro Kemahasiswaan UMS tersebut mengatakan UMS telah melakukan proses seleksi dengan baik. Harapannya 15 tim yang berhasil mendapatkan pendanaan bisa melaksanakan programnya sesuai dengan proposal yang telah dibuat dan bisa menghasilkan luaran yang sudah dijanjikan termasuk luaran tambahannya.
“Sehingga nanti pada saatnya kita laporkan, dimonitoring dan evaluasi juga bisa dipercaya sampai akhirnya nanti banyak yang lolos sampai ajang PIMNAS,” katanya.

