Semarang (ANTARA) - Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Sumanto mengingatkan media untuk terus menjadi garda depan guna menangkal banyaknya berita bohong atau hoaks yang bertebaran meski secara industri, media saat ini menghadapi tantangan besar.
Dari sisi pendapatan, kata Sumanto di Semarang, Jumat, iklan media terus bergeser ke platform digital. Sementara itu, dari sisi operasional, pelaku media mendapat tuntutan untuk bekerja lebih cepat, lebih efisien, dan tetap berkualitas.
"Berbagai dinamika sosial politik, perkembangan teknologi, dan perubahan perilaku audiens saat ini juga memaksa media untuk terus beradaptasi," ujarnya.
Selain itu, media juga mendapat tantangan baru dengan adanya kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah. Berbagai kondisi tersebut menjadi realitas yang harus dihadapi bersama.
Meski demikian, dia percaya di balik setiap tantangan selalu ada peluang. Di tengah keterbatasan itu, media justru dipaksa untuk berinovasi serta mencari model bisnis baru. Di samping itu, mengoptimalkan sumber daya, dan membangun kolaborasi lintas platform.
Di tengah kondisi ini, Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah mendorong media tetap menjadi garda depan untuk menangkal banyaknya berita bohong atau hoaks yang marak di media sosial.
"Meski media saat ini menghadapi tantangan besar dengan maraknya medsos dan artificial intelligence (AI)," katanya.
Dalam menghadapi masa sulit, Sumanto menyarankan agar jurnalis dan media perlu terus beradaptasi dan inovatif. Bahkan, tak sedikit dari pelaku media yang sudah mulai berinovasi justru telah menemukan solusi, dan mampu meningkatkan pendapatannya.
"Zaman sekarang, pelaku bisnis apa pun harus bisa mencari peluang. Sekarang ini dengan banyaknya media sosial bisa menjadi sumber pendapatan. Tidak bisa lagi hanya mengandalkan iklan melalui instansi milik pemerintah," katanya.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD minta pemda beri perhatian siswa kurang mampu di SPMB