Semarang (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah meminta pemerintah daerah memberi perhatian terhadap siswa dari keluarga tidak mampu yang gagal dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) di sekolah negeri.
"Calon peserta didik dari keluarga tidak mampu itu harus mendapatkan perhatian khusus," kata Sarif di Semarang, Jumat.
Ia berharap para siswa dari keluarga kurang mampu tersebut diharapkan tetap bisa bersekolah. Ia menilai upaya tersebut merupakan bagian dari penanganan anak tidak sekolah di Jawa Tengah. Terlebih, kata dia, jumlah anak tidak sekolah di provinsi ini masih cukup banyak.
"Hal ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah agar anak-anak tersebut tidak kehilangan kesempatan untuk memperoleh kesejahteraan dan kualitas hidup yang lebih baik," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut. Jumlah anak tidak sekolah, lanjut dia, bukan sekadar angka, melainkan sebuah tantangan besar yang harus dihadapi, serta diselesaikan bersama-sama.
"Pelaksanaan SPMB ini harus dikawal hingga tuntas. Termasuk menyiapkan sejumlah langkah strategis agar anak-anak dari keluarga kurang mampu tetap bisa melanjutkan pendidikan meski tidak di sekolah negeri," tambahnya.
Ia mengapresiasi langkah Gubernur Jateng Ahmad Luthfi yang menggandeng sejumlah sekolah swasta untuk menampung siswa dari kalangan tidak mampu.
"Pendidikan di sekolah negeri maupun swasta merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat," katanya.
Selama ini, menurut dia, pemerintah lebih fokus ke sekolah negeri, sementara anak-anak di swasta maupun pesantren dinilai terabaikan.

Ia meminta hal tersebut harus ditegaskan bahwa pendidikan dasar, baik di negeri maupun swasta, menjadi tanggung jawab bersama.
Ia menegaskan pemerintah harus benar-benar hadir dalam menjamin keadilan pendidikan yang meliputi standar output, kualitas guru, fasilitas, dan akreditasi sekolah swasta juga harus sama-sama dijaga.
"Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi masyarakat juga," ujarnya.