Semarang (ANTARA) - Magang bagi mahasiswa merupakan salah satu masa yang sangat penting dan bisa menjadi jembatan meniti karir. Sebab tidak sedikit mahasiswa saat lulus direkrut perusahaan tempat dia magang dahulu.
Kondisi menggembirakan semacam ini dialami pula oleh Andini Cesare Ardaya, alumni Prodi Bahasa Asing Terapan Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (SV Undip).
Angkatan 2019 ini sempat magang setahun di Kanucha Bay Hotel & Villas, Okinawa, Jepang, tempat dimana per 1 April 2025 lalu perempuan ini mulai bekerja.
Dulu saat internship ada 3 mahasiswa, kemudian yang dua kerja di perusahaan itu setelah lulus sedangkan satunya lagi bekerja di perusahaan lain.
"Saat ini masih menjalani training ke setiap departemen. Setelah menjalani training baru bisa menentukan penempatan posisi. Ada bagian front, restoran, dan kyakushitsu seisou," ujar Andini lewat komunikasi WhatsApp kepada Kaprodi Bahasa Asing Terapan Sekolah Vokasi Undip Sriwahyuni Istana Trahutami SS MHum belum lama ini.
Dia menceritakan beberapa kemudahan yang dirinya peroleh di antaranya dikontrak selama 5 tahun di perusahaan itu dengan gaji 200.000 Yen per bulan atau sekitar Rp22,5 juta (gaji pokok, belum termasuk tunjangan dan benefit lainnya) serta memperoleh visa gijinkoku yaitu jenis visa untuk bisa bekerja selamanya di Jepang, asal memang dibutuhkan perusahaan dan bisa membawa serta keluarga.
Selain itu, Andini juga menerima fasilitas yang disediakan perusahaan di antaranya apartemen, transportasi (bis kantor), kantin karyawan dan fasilitas lainnya.
Kemudian job desk-nya, di Jepang Andini juga sebagai penerjemah juga sekaligus supervisor magang untuk mahasiswa-mahasiswa dari Indonesia.
Adapun dirinya memutuskan untuk kembali dan kerja di Jepang karena ingin memanfaatkan dan memperdalam pengalaman yang dia dapatkan selama magang.
"Saya juga memiliki latar belakang bahasa Jepang sehingga saya memilih untuk bekerja sesuai dengan skill yang saya miliki. Dengan tinggal langsung di negara tempat bahasa itu digunakan, menurut saya merupakan cara tercepat dan tepat untuk belajar dan menguasai bahasa. Saya juga merasa cocok dengan kehidupan masyarakat Jepang yang bersih, tertib, dan disiplin. Hal tersebut membuat saya nyaman dan betah untuk tinggal di sini," ujar Andini.
Menyinggung soal suka duka bekerja di Jepang , Andini menyampaikan sukanya di antaranya bertemu dan bekerja dengan orang-orang dari berbagai negara.
Juga lingkungan di Jepang yang bersih serta fasilitas umum yang memadai membuat dirinya nyaman. Selain itu pelayanan di Jepang yang sangat bagus, cepat, ramah, dan profesional sangat mempermudah kehidupan dirinya di jepang.
"Adapun dukanya yaitu terkadang rindu dengan masakan Indonesia dan sulit menemukan bahan makanannya. Juga sulit menemukan masjid atau mushola di tempat umum," ujar Andini.
Mengenai kesan bekerja di Jepang, Andini menyampaikan sejujurnya bekerja di Jepang cukup padat terutama dalam industri akomodasi dan sangat berbeda dengan saat magang karena tanggung jawab dan beban kerja juga semakin tinggi.
"Terkadang meskipun sudah selesai bekerja, sampai di rumah saya tetap harus belajar bahasa karena saya sadar bahwa saya tinggal di negara orang. Namun, saya sangat mengapresiasi budaya kerja di Jepang yang detail, disiplin, dan menghormati sesama. Hal tersebut memberikan kesan positif dan bekal yang penting untuk pengembangan diri saya" ujarnya.
Menurutnya kegiatan magang di Jepang sangat bermanfaat bagi mahasiswa karena dapat membuka peluang kerja dan menambah sudut pandang baru untuk menentukan rencana hidup ke depannya.
Kegiatan magang di Jepang juga penting untuk membiasakan mahasiswa terhadap etika di dunia kerja untuk mempersiapkan diri dalam kehidupan bermasyarakat.
Menurutnya, dirinya bersyukur menjadi alumni Prodi Bahasa Asing Terapan Sekolah Vokasi Undip. Karena sesuai dengan minat yang Andini pilih, yaitu bahasa. Selain itu perkuliahannya bersifat aplikatif sesuai kebutuhan dunia industri atau dunia kerja.