Demak (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak, Jawa Tengah, berharap pemerintah pusat melakukan normalisasi sungai dan penguatan tanggul sungai guna mencegah potensi banjir yang bisa berdampak terjadinya tanaman padi puso.
"Kondisi cuaca seperti sekarang memang sulit diprediksi, sedangkan musim tanam padi juga sudah terjadwal sesuai kesepakatan bersama dalam mendapatkan suplai air irigasi. Sehingga upaya yang bisa diharapkan tentu penguatan tanggul dan normalisasi sungai," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak Agus Herawan di Demak, Senin.
Karena Kabupaten Demak, kata dia, berada di wilayah paling ujung berbatasan dengan laut dan menerima aliran air dari daerah atas. Sehingga untuk mencegah air sungai melimpas maupun tanggul jebol melalui normalisasi dan penguatan tanggul.
Pemkab Demak meskipun memiliki kewenangan terbatas soal wilayah sungai yang kebetulan Kabupaten Demak dilintasi sungai-sungai besar kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, juga berupaya menganggarkan kegiatan normalisasi sungai sesuai kemampuan.
Sementara upaya modifikasi cuaca, kata dia, menjadi wewenangnya BNPB, sehingga ketika curah hujan tinggi di kawasan atas, Kabupaten Demak akhirnya harus menerima dampak banjir, salah satunya di areal tanaman padi.
Banjir yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir telah menggenangi 1.903 hektare tanaman padi yang tersebar di sembilan kecamatan.
Dari hasil pemantauan sejak 11 Mei 2025 hingga pekan ini tercatat tanaman padi yang puso mencapai 743 hektare yang tersebar di empat desa di Kecamatan Bonang.
Untuk usia tanaman padi yang puso setelah tergenang banjir hingga sepekan, mulai dari usia tanam 30 hari hingga usia 40 hari.
Sementara penyebab genangan banjir, ada yang karena curah hujan tinggi, luapan Sungai Tuntang, serta akibat tanggul Sungai Tuntang maupun beberapa tanggul sungai yang jebol.
"Tanaman padi yang puso segera kami laporkan ke pemerintah pusat. Dengan harapan nantinya mendapatkan bantuan untuk meringankan beban petani," ujarnya.
Baca juga: Pemprov Jateng upayakan ganti rugi bibit petani korban banjir