Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meminta agar proyek pengerjaan revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dapat selesai dalam tempo satu tahun.
"Dalam waktu dekat atau satu tahun, (revitalisasi) harus selesai, karena prediksi ke depan nilai ekspor-impor kita akan meningkat, seiring dengan jalannya investasi di proyek strategis nasional (PSN) maupun investasi lainnya," katanya, di Semarang, Jumat.
Hal tersebut disampaikannya saat mendampingi rombongan anggota Komisi V DPR RI yang meninjau Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Tinjauan tersebut bagian dari langkah percepatan revitalisasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan investasi di Jateng.
Menurut dia, percepatan tersebut perlu dilakukan agar Jateng dapat meningkatkan daya saing dengan provinsi lain yang memiliki pelabuhan-pelabuhan besar.
Apalagi, kata dia, beberapa investor telah menyampaikan rencana ke depan, khususnya terkait distribusi barang hasil produksi sehingga dibutuhkan akses ke pelabuhan yang cepat.
"Pemprov mengucapkan terima kasih dengan adanya kunjungan dari Komisi V DPR RI. Tentu kami mohon kepada beliau untuk mengawal sehingga kerja-kerja 'teamwork' akan bersama-sama dilakukan," kata Luthfi.
Ia menilai secara umum pengembangan sarana-prasarana di pelabuhan tersebut sudah mencukupi, namun seiring adanya proyek strategis nasional, banyaknya kawasan industri dan bergeliatnya investasi di Jateng maka diperlukan pelabuhan yang representatif, yakni dengan revitalisasi.
"Dalam satu tahun ke depan, produksi di Jateng akan melimpah maka sarana pelabuhan harus representatif, dengan begitu berjalannya barang dan orang akan lebih lancar," katanya .
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syaiful Huda mengatakan percepatan revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas itu memang harus segera dilakukan agar jejaring logistik di Jateng bisa aman, satu akses, cepat, dan tidak boleh ada penundaan.
"Transformasi perlu dipercepat semuanya. Pengembangan dermaga dan perpanjangannya, kemudian akses infrastruktur jalan, kita ingin diperbaiki secepatnya, supaya lalu lintas logistik kita bisa berjalan normal dan maksimal," katanya.
Sementara itu, Direktur Investasi PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Persero Boy Robyanto menjelaskan bahwa pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas saat ini masih 50 persen.
Ada beberapa kendala terkait pengembangan, di antaranya penurunan muka tanah yang masif mencapai 13-17 cm per tahun.
Ia menjelaskan bahwa Pelabuhan Tanjung Emas merupakan satu-satunya yang memiliki dermaga bertingkat, yaitu level 1, 2, dan 3 yang akan terus ditinggikan.
"Dengan kondisi teknis yang ada, pengembangan tetap kita lakukan. Sekarang sedang mengerjakan peninggian dermaga," katanya.