Kudus (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menargetkan lelang proyek pembangunan Pasar Barang Bekas (Babe) mulai awal Mei 2025, menyusul perencanaan selesai dibuat.
"Setelah perencanaan selesai, tahap selanjutnya masuk ke proses lelang di Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa (ULP). Mudah-mudahan awal Mei 2025 sudah dilelangkan," kata Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Albertus Harys Yunanto, di Kudus, Kamis.
Ia memperkirakan proses lelang membutuhkan waktu sekitar satu bulan, sehingga pengerjaan fisik dimungkinkan mulai dikerjakan awal Juni 2025.
Lamanya proses pengerjaan lanjutan proyek pembangunan Pasar Barang Bekas setelah terbakar itu, karena pihaknya menunggu program refocusing anggaran atau peninjauan ulang dan pengalihan alokasi anggaran selesai.
"Karena tidak terdampak program refocusing anggaran, akhirnya baru bisa dimulai dengan tahapan perencanaan, kemudian awal Mei 2025 mulai naik ke ULP untuk lelang," ujarnya.
Anggaran yang disiapkan untuk melanjutkan pembangunan Pasar Babe di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus, setelah terbakar pada bulan Juni 2024 sama dengan anggaran tahap pertama, yakni Rp1,5 miliar yang bersumber dari dana bagi hasil cukai dan hasil tembakau (DBHCHT).
Anggaran sebesar itu, termasuk untuk pengawasan, supervisi, dan kemitraan dengan Kejaksaan, Kepolisian, dan TNI, agar pelaksanaan pembangunannya berjalan lancar.
Peristiwa kebakaran Pasar Babe Kudus pada 5 Juni 2024 dan mengakibatkan 276 los yang dimiliki 200-an pedagang hangus dilalap si jago merah. Sedangkan potensi kerugian akibat kebakaran Pasar Barang Bekas itu mencapai Rp2 miliar.
Meskipun demikian, pedagang tetap menjajakan dagangannya dengan membangun kios sementara, namun ada juga beberapa pedagang yang harus menunggu modalnya terkumpul untuk bisa membangun kios dan belanja modal karena mayoritas barang dagangan hangus terbakar.
Baca juga: Pemkab Kudus: Penerimaan opsen PKB dan BBNKB capai Rp25 miliar