Semarang (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang mengatakan bahwa penyelenggaraan debat pasangan calon wali kota dan wakil wali kota merupakan salah satu upaya pendidikan politik.
"Harapannya forum ini (debat, red.) dapat dijadikan dan dimanfaatkan dengan baik paslon menjadi pendidikan politik untuk masyarakat kota Semarang," kata Ketua KPU Kota Semarang Ahmad Zaini, di Semarang, Jumat malam.
Hal tersebut disampaikannya usai membuka debat pertama pasangan calon wali kota dan wakil wali kota setempat.
Menurut dia, debat pasangan calon digelar untuk menyebarluaskan visi, misi, profil, dan program kerja masing-masing kepada masyarakat, memberikan informasi kepada pemilih secara menyeluruh sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan pilihan.
Selain itu, kata dia, diharapkan bisa menggali lebih dalam dan luas atas setiap tema yang diangkat dalam kegiatan debat.
Pada debat pertama pasangan calon Pilkada Kota Semarang 2024 tema yang diangkat adalah Ekonomi, Infrastruktur dan Ketahanan Kota Semarang.
Masing-masing pasangan calon diberikan waktu untuk menyampaikan program dan saling mengeksplorasi gagasan dalam format tanya jawab.
Lima panelis pada debat pertama, yakni Rektor Universitas Diponegoro Semarang Prof. Suharnomo, ekonom Undip Prof F.X. Sugiyanto, ekonom Undip Prof. Indah Susilowati, Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Semarang Dr. Hardi Winoto, dan Prof. Wiwandari Handayani dari Undip.
Masing-masing pasangan calon wali kota dan wakil wali kota membawa pendukung berjumlah 100 orang untuk berada di dalam ruangan debat sebagaimana diatur oleh KPU.
KPU Kota Semarang akan melaksanakan debat sebanyak tiga kali, yakni pada tanggal 1, 8, dan 15 November 2024, dengan lima panelis yang berbeda di setiap debat.
Pilkada Kota Semarang 2024 diikuti oleh dua pasangan calon, yakni pasangan Agustina Wilujeng Pramestuti-Iswar Aminuddin yang diusung PDI Perjuangan, dan pasangan Yoyok Sukawi-Joko Santoso yang diusung sembilan partai politik.
Sembilan partai politik itu, yakni Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai NasDem.
Baca juga: Upaya memajukan budaya jadi perhatian pada debat Pilkada Solo