Pemkot Semarang ajak kolaborasi antarwilayah dukung program nasional
Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang mengajak kolaborasi antarwilayah, khususnya kabupaten/kota di Jawa Tengah, untuk menyukseskan pelaksanaan program prioritas pemerintah pusat.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di Semarang, Jumat, menekankan akan pentingnya kolaborasi dan sinergi antarwilayah dengan potensi yang dimiliki masing-masing.
Adapun program prioritas yang dimaksud adalah makan bergizi gratis, pemeriksaan kesehatan gratis, pembangunan rumah sakit lengkap di daerah, penuntasan tuberkulosis, renovasi sekolah, sekolah unggulan terintegrasi, dan lumbung pangan nasional.
Hal tersebut disampaikannya pada Rapat Koordinasi Perencanaan Dukungan terhadap Prioritas Nasional dari Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada tahun 2025.
Pertemuan yang dihadiri kepala badan perencanaan pembangunan daerah (bappeda) se-Provinsi Jawa Tengah itu, kata dia, bertujuan mendorong sinergi pendanaan antara pusat dan daerah untuk menyukseskan program-program prioritas tersebut.
"Saya sangat mengapresiasi adanya pertemuan perencanaan-perencanaan di dalam satu wilayah. Apalagi, nanti pada tahun 2025 bapak/ibu sekalian akan mendapatkan pemimpin baru, baik bupati dan wakil bupati, serta wali kota dan wakil wali kota yang tentunya mempunyai visi dan misi masing-masing," katanya.
Menurut dia, pendanaan program prioritas tersebut memerlukan persiapan dan koordinasi lebih lanjut untuk memuluskan transisi, mengingat saat ini belum ada arahan teknis dari kementerian-kementerian terkait.
Namun, kata perempuan yang akrab disapa Ita tersebut, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025 sudah harus dibahas dan disepakati dengan DPRD.
"Nanti pada tahun 2025 yang menjadi prioritas adalah soal ketahanan pangan dan juga makan siang bergizi yang tentu ini akan menjadi satu PR besar bagi kita semuanya, termasuk ada beberapa mandatornya, salah satunya adalah PPPK yang (rencananya) akan mendapatkan TPP sama dengan ASN," katanya.
Berkaitan dengan kolaborasi, menurut dia, secara khusus bisa dilakukan di bidang pertanian untuk penuhi kebutuhan bahan baku program Makan Siang Bergizi.
Ita berharap masing-masing daerah memiliki produk pertanian unggulan yang nantinya bisa saling menyuplai daerah lainnya.
"Khususnya ini adalah bagaimana Jawa Tengah bisa mandiri dan daulat pangan? Tujuannya adalah masyarakat sejahtera di mana pun itu," katanya.
Ia melanjutkan, "Bagaimana menciptakan pembangunan yang berkelanjutan untuk kemajuan daerah masing-masing? Dan tentunya disesuaikan dengan kearifan lokal."
Baca juga: 2.500 pelari bakal ramaikan "Semarang 10K 2024"
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di Semarang, Jumat, menekankan akan pentingnya kolaborasi dan sinergi antarwilayah dengan potensi yang dimiliki masing-masing.
Adapun program prioritas yang dimaksud adalah makan bergizi gratis, pemeriksaan kesehatan gratis, pembangunan rumah sakit lengkap di daerah, penuntasan tuberkulosis, renovasi sekolah, sekolah unggulan terintegrasi, dan lumbung pangan nasional.
Hal tersebut disampaikannya pada Rapat Koordinasi Perencanaan Dukungan terhadap Prioritas Nasional dari Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada tahun 2025.
Pertemuan yang dihadiri kepala badan perencanaan pembangunan daerah (bappeda) se-Provinsi Jawa Tengah itu, kata dia, bertujuan mendorong sinergi pendanaan antara pusat dan daerah untuk menyukseskan program-program prioritas tersebut.
"Saya sangat mengapresiasi adanya pertemuan perencanaan-perencanaan di dalam satu wilayah. Apalagi, nanti pada tahun 2025 bapak/ibu sekalian akan mendapatkan pemimpin baru, baik bupati dan wakil bupati, serta wali kota dan wakil wali kota yang tentunya mempunyai visi dan misi masing-masing," katanya.
Menurut dia, pendanaan program prioritas tersebut memerlukan persiapan dan koordinasi lebih lanjut untuk memuluskan transisi, mengingat saat ini belum ada arahan teknis dari kementerian-kementerian terkait.
Namun, kata perempuan yang akrab disapa Ita tersebut, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025 sudah harus dibahas dan disepakati dengan DPRD.
"Nanti pada tahun 2025 yang menjadi prioritas adalah soal ketahanan pangan dan juga makan siang bergizi yang tentu ini akan menjadi satu PR besar bagi kita semuanya, termasuk ada beberapa mandatornya, salah satunya adalah PPPK yang (rencananya) akan mendapatkan TPP sama dengan ASN," katanya.
Berkaitan dengan kolaborasi, menurut dia, secara khusus bisa dilakukan di bidang pertanian untuk penuhi kebutuhan bahan baku program Makan Siang Bergizi.
Ita berharap masing-masing daerah memiliki produk pertanian unggulan yang nantinya bisa saling menyuplai daerah lainnya.
"Khususnya ini adalah bagaimana Jawa Tengah bisa mandiri dan daulat pangan? Tujuannya adalah masyarakat sejahtera di mana pun itu," katanya.
Ia melanjutkan, "Bagaimana menciptakan pembangunan yang berkelanjutan untuk kemajuan daerah masing-masing? Dan tentunya disesuaikan dengan kearifan lokal."
Baca juga: 2.500 pelari bakal ramaikan "Semarang 10K 2024"