BI sosialisasikan ekonomi dan keuangan syariah di ajang DCF XIV
Banjarnegara (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Purwokerto berkolaborasi dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa menyosialisasikan ekonomi dan keuangan syariah di ajang Dieng Culture Festival (DCF) XIV Tahun 2024.
Kegiatan yang dikemas dalam Kongko Budaya dan Gebyar Sholawat digelar di Panggung Pandawa, Kompleks Candi Arjuna, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu, menjadi penutup rangkaian DCF XIV.
Kongko Budaya yang menjadi sarana syiar ekonomi dan keuangan syariah diisi dengan gelar wicara ringan dan santai yang menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto Mahdi Abdillah, akademisi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus Dr Abdul Jalil, dan budayawan Sosiawan Leak serta diiringi dengan lantunan Suluk Tajug Menara (STM).
Dalam kegiatan tersebut, Deputi Kepala KPw BI Purwokerto Mahdi Abdillah menyampaikan tentang nilai-nilai ekonomi dan keuangan syariah, yakni kepemilikan, berusaha dengan berkeadilan, pertumbuhan yang seimbang, dan bekerja sama dalam kebaikan.
Sementara Dr Abdul Jalil mengulas tentang ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat berdasarkan ajaran agama Islam, sedangkan budayawan Sosiawan Leak memaparkan berbagai peninggalan budaya yang menjadi kearifan lokal dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Dieng.
Kegiatan Kongko Budaya tersebut dilanjutkan dengan Gebyar Sholawat yang menghadirkan Habib Zaidan dan Ustadz Sholeh Ilham.
Terkait dengan penyelenggaraan Kongko Budaya dan Gebyar Sholawat, Kepala KPw BI Purwokerto Christoveny mengatakan kegiatan tersebut merupakan wujud sinergi dalam pengembangan ekonomi syariah serta sebagai media syiar terkait dengan ekonomi dan keuangan syariah.
"Selain menjadi bagian dari rangkaian DCF XIV, kegiatan ini juga menjadi bagian dari rangkaian Semarak Festival Ekonomi Syariah eks Karesidenan Banyumas (Selaras) Road to Festival Ekonomi Syariah (FESyar) 2024 yang mengangkat tema Sinergi untuk Memperkuat Ekosistem dan Daya Hidup Halal Untuk Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Syariah Jawa," katanya.
Momentum tersebut, kata dia, pihaknya juga memperkenalkan konsep wisata ramah Muslim khususnya di Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara.
Dia mengatakan Dieng dengan segala potensi alam dan budayanya, memiliki peluang besar untuk menjadi destinasi wisata yang tidak hanya menarik bagi wisatawan lokal dan internasional, juga ramah bagi para wisatawan Muslim yang semakin berkembang di seluruh dunia.
Menurut dia, Dieng telah memenuhi berbagai kriteria sebagai destinasi wisata ramah Muslim yang terlihat dari ketersediaan tempat ibadah, sertifikasi halal untuk restoran, pengelolaan homestay dengan standar syariah, serta pengakuan atas standar CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability).
"Untuk mendukung ekosistem wisata halal ramah Muslim di kawasan Dieng, kami juga menyediakan tenda mushala yang memadai di area Panggung Pandawa pada gelaran Dieng Culture Festival XIV Tahun 2024," kata Christoveny pula.
Kegiatan yang dikemas dalam Kongko Budaya dan Gebyar Sholawat digelar di Panggung Pandawa, Kompleks Candi Arjuna, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu, menjadi penutup rangkaian DCF XIV.
Kongko Budaya yang menjadi sarana syiar ekonomi dan keuangan syariah diisi dengan gelar wicara ringan dan santai yang menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto Mahdi Abdillah, akademisi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus Dr Abdul Jalil, dan budayawan Sosiawan Leak serta diiringi dengan lantunan Suluk Tajug Menara (STM).
Dalam kegiatan tersebut, Deputi Kepala KPw BI Purwokerto Mahdi Abdillah menyampaikan tentang nilai-nilai ekonomi dan keuangan syariah, yakni kepemilikan, berusaha dengan berkeadilan, pertumbuhan yang seimbang, dan bekerja sama dalam kebaikan.
Sementara Dr Abdul Jalil mengulas tentang ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat berdasarkan ajaran agama Islam, sedangkan budayawan Sosiawan Leak memaparkan berbagai peninggalan budaya yang menjadi kearifan lokal dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Dieng.
Kegiatan Kongko Budaya tersebut dilanjutkan dengan Gebyar Sholawat yang menghadirkan Habib Zaidan dan Ustadz Sholeh Ilham.
Terkait dengan penyelenggaraan Kongko Budaya dan Gebyar Sholawat, Kepala KPw BI Purwokerto Christoveny mengatakan kegiatan tersebut merupakan wujud sinergi dalam pengembangan ekonomi syariah serta sebagai media syiar terkait dengan ekonomi dan keuangan syariah.
"Selain menjadi bagian dari rangkaian DCF XIV, kegiatan ini juga menjadi bagian dari rangkaian Semarak Festival Ekonomi Syariah eks Karesidenan Banyumas (Selaras) Road to Festival Ekonomi Syariah (FESyar) 2024 yang mengangkat tema Sinergi untuk Memperkuat Ekosistem dan Daya Hidup Halal Untuk Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Syariah Jawa," katanya.
Momentum tersebut, kata dia, pihaknya juga memperkenalkan konsep wisata ramah Muslim khususnya di Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara.
Dia mengatakan Dieng dengan segala potensi alam dan budayanya, memiliki peluang besar untuk menjadi destinasi wisata yang tidak hanya menarik bagi wisatawan lokal dan internasional, juga ramah bagi para wisatawan Muslim yang semakin berkembang di seluruh dunia.
Menurut dia, Dieng telah memenuhi berbagai kriteria sebagai destinasi wisata ramah Muslim yang terlihat dari ketersediaan tempat ibadah, sertifikasi halal untuk restoran, pengelolaan homestay dengan standar syariah, serta pengakuan atas standar CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability).
"Untuk mendukung ekosistem wisata halal ramah Muslim di kawasan Dieng, kami juga menyediakan tenda mushala yang memadai di area Panggung Pandawa pada gelaran Dieng Culture Festival XIV Tahun 2024," kata Christoveny pula.