Tegal (ANTARA) - Pelindungan hak kekayaan intelektual (HKI) telah menjadi materi yang sangat diperlukan berbagai kalangan masyarakat, tak terkecuali para pelajar.
Pelajar merupakan bagian dari generasi muda yang akan melanjutkan masa depan bangsa, dengan kreativitas dan inovasi di bidang teknologi, industri maupun teknik yang bernilai ekonomi.
Mendasari pada hal tersebut diperlukan adanya pelindungan dari Negara melalui pendaftaran kekayaan intelektual.
Di era internet yang serba mudah dan cepat, kesadaran dan pemahaman kekayaan intelektual sangatlah diperlukan sehingga mereka dapat berkarya, berkreasi
dan berinovasi tanpa mencederai karya-karya intelektual milik orang lain.
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah kembali melaksanakan kegiatan RuKI (Guru Kekayaan Intelektual) bergerak Goes to School, kali ini di SMKN 1 Slawi.
Kegiatan dibuka secara langsung oleh Kepala Sekolah SMKN 01 Slawi Dra Lutfah Barliana, M.Pd, Jumat di Aula SMKN 1 Slawi (23/09).
Kegiatan RuKI Goes to School yang merupakan salah satu program dukungan dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual telah rutin dilaksanakan setiap bulan di perwakilan sekolah menengah atas/kejuruan di wilayah Jawa Tengah.
"Siswa SMK identik dengan kemandirian dan kewirausahaan, hak kekayaan intelektual menjadi sangat penting ketika siswa nantinya memilih untuk menjadi wirausaha, mengembangkan skill atau kompetensi dan mengaplikasikannya dalam bidang industri, ujar Lili narasumber RuKI.
Kegiatan diikuti oleh 100 peserta perwakilan siswa dan guru yang nampak antusias mencermati materi pengenalan kekayaan intelektual antara lain hak cipta, merek, paten dan desain industri yang disampaikan oleh Guru Kekayaan Intelektual serta Penyuluh Hukum Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah.
Dalam sesi diskusi banyak pertanyaan yang dilontarkan terutama terkait pelindungan hukum terkait kekayaan intelektual serta pengaduan pelanggaran kekayaan intelektual.
Kepala Kantor Wilayah Jawa Tengah Tejo Harwanto mendukung kegiatan RuKI Goes to School di beberapa sekolah.
"Tentu ini sangat bagus, tidak saja bagi siswa sekolah namun juga para guru yang mengikuti kegiatan ini," kata Tejo Harwanto.
"Pemahaman mengenai ruang lingkup kekayaan intelektual juga diperlukan oleh mereka. Banyak karya cipta yang dihasilkan oleh generasi muda dan para pengajar, seperti cipta, paten,dan lain sebagainya. Dan ini semua memerlukan perlindungan atas hasil karya mereka," pungkas Kakanwil Kemenkumham Jateng. ***
Berita Terkait
Kemenkumham dorong WNI naturalisasi asal Prancis beri kontribusi bagi RI
Kamis, 14 November 2024 12:49 Wib
MPWN Jateng bacakan putusan sidang dan gelar perkara notaris
Rabu, 13 November 2024 17:16 Wib
Klaten panen KIK, Kemenkumham Jateng serahkan 15 sertifikat ke Bupati
Rabu, 13 November 2024 9:48 Wib
Kemenkumham Jateng tekankan pentingnya efektivitas penggunaan anggaran
Selasa, 12 November 2024 15:03 Wib
"From Cells to Skills", pelatihan merias artis di Rutan Purbalingga
Selasa, 12 November 2024 14:42 Wib
Hari Pahlawan, Kemenkumham Jateng-RSUP Dr. Kariadi gelar donor darah
Senin, 11 November 2024 12:18 Wib
Kemenkumham Jateng instruksikan hemat anggaran perjalanan dinas
Senin, 11 November 2024 12:13 Wib
Peringati jasa pejuang, Kemenkumham Jateng gelar upacara Hari Pahlawan
Minggu, 10 November 2024 9:36 Wib