Ratusan warga di Klakah Boyolali gelar tradisi wiwit tembakau
Boyolali (ANTARA) - Ratusan warga menggelar tradisi wiwit tembakau dan pentas seni budaya tradisional menjelang masa panen raya tembakau, di Desa Klakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa.
Warga pada kegiatan wiwit tembakau tersebut, sekaligus melakukan sosialisasi gempur rokok ilegal dari Bea Cukai Surakarta yang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali.
Pihak Kantor Bea Cukai Surakarta meminta masyarakat untuk tidak membeli rokok ilegal, sebab rokok ilegal akan merugikan negara.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali Supana mengatak kegiatan tersebut kolaborasi antara HUT ke-79 RI dan sosialisasi gempur rokok ilegal dari Kantor Bea Cukai Surakarta.
Pihaknya berharap panen raya tembakau di daerah pada tahun ini, hasilnya melimpah sehingga dapat menambah kesejahteraan masyarakat di wilayah Desa Klakah, Kecamatan Selo.
"Kami berharap semoga panen raya tembakau tahun ini, melimpah yang dapat menyejahterakan masyarakat di Desa Klakah, Selo. Kegiatan sosialisasi gempur rokok ilegal ini, kolaborasi antara Bea Cukai Surakarta dan Pemkab Boyolali sekaligus acara HUT RI," katanya.
Dia mengatakan tradisi wiwit tembakau tersebut perlu dilestarikan, mengingat kegiatan ini sebagai bentuk nguri-nguri seni dan budaya di daerah. Tradisi wiwit tembakau ini, sebagai bentuk tradisi yang harus dilestarikan bersama. Jadi sebelum panen tembakau warga di sini terlebih dahulu melakukan pentas seni.
Sementara itu, Kepala Desa Klakah Marwoto mengatakan warga Desa Klakah sebagian besar petani, dan mereka saat ini, merayakan panen tembakau. Dimana panen tembakau ini, dialami para petani setahun sekali.
Menurut dia, acara hari tersebut adalah ritual wiwit tembakau. Dimana warga di desanya mayoritas petani akan mulai panen tembakau. Panen tembakau ini, dialami warga dalam satu tahun hanya satu kali.
"Kami berharap kegiatan wiwit tembakau itu, pada tahun depan dapat kembali dilakukan di Desa Klakah, dimana kegiatan ini, sudah menjadi rutinitas warga setiap saat menjelang panen raya tembakau," katanya.
Baca juga: Ribuan petani Temanggung ikuti tradisi wiwit tanam tembakau
Warga pada kegiatan wiwit tembakau tersebut, sekaligus melakukan sosialisasi gempur rokok ilegal dari Bea Cukai Surakarta yang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali.
Pihak Kantor Bea Cukai Surakarta meminta masyarakat untuk tidak membeli rokok ilegal, sebab rokok ilegal akan merugikan negara.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali Supana mengatak kegiatan tersebut kolaborasi antara HUT ke-79 RI dan sosialisasi gempur rokok ilegal dari Kantor Bea Cukai Surakarta.
Pihaknya berharap panen raya tembakau di daerah pada tahun ini, hasilnya melimpah sehingga dapat menambah kesejahteraan masyarakat di wilayah Desa Klakah, Kecamatan Selo.
"Kami berharap semoga panen raya tembakau tahun ini, melimpah yang dapat menyejahterakan masyarakat di Desa Klakah, Selo. Kegiatan sosialisasi gempur rokok ilegal ini, kolaborasi antara Bea Cukai Surakarta dan Pemkab Boyolali sekaligus acara HUT RI," katanya.
Dia mengatakan tradisi wiwit tembakau tersebut perlu dilestarikan, mengingat kegiatan ini sebagai bentuk nguri-nguri seni dan budaya di daerah. Tradisi wiwit tembakau ini, sebagai bentuk tradisi yang harus dilestarikan bersama. Jadi sebelum panen tembakau warga di sini terlebih dahulu melakukan pentas seni.
Sementara itu, Kepala Desa Klakah Marwoto mengatakan warga Desa Klakah sebagian besar petani, dan mereka saat ini, merayakan panen tembakau. Dimana panen tembakau ini, dialami para petani setahun sekali.
Menurut dia, acara hari tersebut adalah ritual wiwit tembakau. Dimana warga di desanya mayoritas petani akan mulai panen tembakau. Panen tembakau ini, dialami warga dalam satu tahun hanya satu kali.
"Kami berharap kegiatan wiwit tembakau itu, pada tahun depan dapat kembali dilakukan di Desa Klakah, dimana kegiatan ini, sudah menjadi rutinitas warga setiap saat menjelang panen raya tembakau," katanya.
Baca juga: Ribuan petani Temanggung ikuti tradisi wiwit tanam tembakau