Solo (ANTARA) - Turnamen sepak bola putri di Solo, Jawa Tengah MilkLife Soccer Challenge yang diselenggarakan pada 25-28 Juli mampu menyedot minat peserta dari berbagai daerah.
Salah satu peserta asal Papua Melanisia Wonda di Solo, Jawa Tengah, Sabtu, mengatakan sudah menyukai sepak bola sejak usia lima tahun.
"Saya pertama kali belajar waktu umur lima tahun di Papua, Jaya Wijaya," katanya.
Ia mengatakan awalnya hanya ikut main kakaknya yang kebetulan juga suka sepak bola.
"Terus lama-lama bisa dan akhirnya suka. Seru main bola," katanya.
Ia mengatakan dengan mengikuti turnamen tersebut hobinya selama ini lebih tersalurkan. Meski tidak mengikuti klub, ia sudah banyak berlatih di sekolah.
"Saya belum ikut klub, main ya di sekolah," kata siswa SD Kristen Manahan ini.
Pada kesempatan yang sama, Adinda Resti Widayati yang merupakan siswa SDN Tempel Solo juga senang bisa mengikuti turnamen tersebut.
Ia sudah aktif bermain sepak bola sejak setahun terakhir karena termotivasi oleh kakaknya yang juga sempat ikut klub Persis Woman.
"Kakak saya namanya Dian Cahya. Dulu ikut Persis Woman. Jadi saya juga punya cita-cita main bola," katanya.
Penggemar Ronaldo ini berharap bisa menjadi pemain terbaik pada turnamen tersebut.
Sebelumnya, pada program yang diinisiasi oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation bersama MilkLife tersebut, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin mengatakan kali ini ada dua kota yang dipilih sebagai tempat penyelenggaraan turnamen tersebut, yakni Solo dan Yogyakarta.
Sebanyak dua kota ini dipilih setelah kegiatan tersebut diselenggarakan di Kudus, Surabaya, Jakarta, Tangerang, dan Bandung.
"Bergulirnya MilkLife Soccer Challenge merupakan upaya menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap sepak bola putri mulai dari level akar rumput. Inilah yang membuat kami datang ke Solo dan Yogyakarta," katanya.
Oleh karena itu, ia berharap melalui turnamen tersebut masyarakat makin cinta pada sepak bola. Selain itu juga dapat tercipta roda ekosistem pada cabang olahraga ini.