Setelah absen tiga tahun, festival teater pelajar Kudus kembali digelar
Kudus (ANTARA) - CFestival teater pelajar bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga serta Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sebagai wadah menyalurkan kreativitas dalam membuat teater kembali digelar setelah absen tiga tahun karena pandemi.
"Selama masa pandemi COVID-19, festival teater pelajar (FTP) ditiadakan. Setelah tiga tahun absen, tahun ini kembali digelar sebagai ajang kreativitas pelajar," kata Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian di GOR Djarum Kaliputu Kudus, Minggu.
Ia mengungkapkan kehadirannya memang dinanti, terutama para pelajar di Kudus yang membuktikan bahwa FTP bukan sekadar panggung pertunjukan, melainkan juga menjadi wadah emas bagi para pelajar untuk mengembangkan diri sesuai dengan minat dan bakat yang mereka miliki.
Para peserta FTP 2023, diharapkan dapat menginspirasi dan meningkatkan minat para pelajar lainnya untuk turut serta dalam mengembangkan diri mereka dalam dunia teater, sehingga semakin banyak generasi muda bangsa yang terdampak secara positif.
"Dalam festival ini, para pelajar diajak untuk mengekspresikan diri secara kreatif melalui karya-karya teater yang mereka tampilkan. Mereka belajar untuk berani tampil di depan publik, mengungkapkan gagasan, dan berperan dalam berbagai karakter," ujarnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus Suhadi menyambut baik dan mendukung digelarnya festival teater pelajar.
Apalagi, imbuh dia, selama ini pelajar dari sekolah madrasah kurang tersentuh kegiatan seperti ini. Padahal, bermanfaat untuk proses pendidikan karakter siswa, karena bermain teater bisa menjalin kedekatan alami dengan sesama teman, serta menjadi sarana pembelajaran karena ada ekspresi menghibur.
Ia berharap dari 400 sekolah madrasah tidak hanya Madrasah Aliyah Qudsiyyah yang bisa tampil sebagai finalis, melainkan sekolah madrasah lainnya juga bisa mengikuti jejaknya.
Pembina Teater Djarum Asa Jatmiko menambahkan sejak diselenggarakan pertama kali pada tahun 2008, jumlah pesertanya bertambah, karena sebelumnya hanya diikuti sembilan kelompok teater, sedangkan untuk FTP-XIII-2023 diikuti 31 peserta teater pelajar se-Kabupaten Kudus, dari tingkat SMP/sederajat dan SMA/sederajat.
Penyelenggaraan FTP XIII 2023 ini mengangkat tema "Membaca Optimisme Realitas Sosial Hari Ini" yang berlatar masa Pandemi COVID-19 yang melanda hampir tiga tahun lebih. Sehingga, meninggalkan kenyataan-kenyataan pahit dalam kehidupan masyarakat, namun juga muncul beberapa kebiasaan baru sebagai respons untuk tetap menciptakan harapan dan optimisme.
"Para pelajar mengolah potensinya dan berusaha untuk menciptakan harapan dan optimisme itu dalam naskah pertunjukan yang ditampilkan," ujarnya.
Ia menilai setelah tiga tahun vakum akibat pandemi, pihak sekolah yang menjadi peserta terasa lebih aktif menunjukkan dukungannya terhadap teater pelajar, sehingga melahirkan harapan besar bahwa teater pelajar akan terus hidup dan mengakar di Kudus.
Pada tahap penyisihan berlangsung pada 19-24 Oktober 2023, dan menetapkan sembilan finalis yang tampil pada malam final Sabtu (11/11) untuk tingkat SMA dan Minggu (12/11) untuk tingkat SMP. Acara juga akan dimeriahkan dengan penampilan bintang tamu Teater 28 dari Universitas Siliwangi Tasikmalaya.
Para finalis yang masuk ke babak final ini akan bermain dan memperebutkan gelar, antara lain: aktor utama terbaik, aktris utama terbaik, aktor pendukung terbaik, aktris pendukung terbaik, penata set panggung dan lampu terbaik, penata rias dan kostum terbaik, penata musik terbaik, kemudian juga sutradara terbaik dan puncaknya adalah gelar teater terbaik.
Tim juri pada babak final, terdiri atas Billy Gamaliel, Program Manager Bakti Budaya Djarum Foundation, Jose Rizal Manua, teaterawan yang terlibat dalam dunia teater sejak 1972, dan Irwan Jamal yang dikenal aktif sebagai penulis naskah, sutradara, aktor dan pelukis.
"Selama masa pandemi COVID-19, festival teater pelajar (FTP) ditiadakan. Setelah tiga tahun absen, tahun ini kembali digelar sebagai ajang kreativitas pelajar," kata Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian di GOR Djarum Kaliputu Kudus, Minggu.
Ia mengungkapkan kehadirannya memang dinanti, terutama para pelajar di Kudus yang membuktikan bahwa FTP bukan sekadar panggung pertunjukan, melainkan juga menjadi wadah emas bagi para pelajar untuk mengembangkan diri sesuai dengan minat dan bakat yang mereka miliki.
Para peserta FTP 2023, diharapkan dapat menginspirasi dan meningkatkan minat para pelajar lainnya untuk turut serta dalam mengembangkan diri mereka dalam dunia teater, sehingga semakin banyak generasi muda bangsa yang terdampak secara positif.
"Dalam festival ini, para pelajar diajak untuk mengekspresikan diri secara kreatif melalui karya-karya teater yang mereka tampilkan. Mereka belajar untuk berani tampil di depan publik, mengungkapkan gagasan, dan berperan dalam berbagai karakter," ujarnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus Suhadi menyambut baik dan mendukung digelarnya festival teater pelajar.
Apalagi, imbuh dia, selama ini pelajar dari sekolah madrasah kurang tersentuh kegiatan seperti ini. Padahal, bermanfaat untuk proses pendidikan karakter siswa, karena bermain teater bisa menjalin kedekatan alami dengan sesama teman, serta menjadi sarana pembelajaran karena ada ekspresi menghibur.
Ia berharap dari 400 sekolah madrasah tidak hanya Madrasah Aliyah Qudsiyyah yang bisa tampil sebagai finalis, melainkan sekolah madrasah lainnya juga bisa mengikuti jejaknya.
Pembina Teater Djarum Asa Jatmiko menambahkan sejak diselenggarakan pertama kali pada tahun 2008, jumlah pesertanya bertambah, karena sebelumnya hanya diikuti sembilan kelompok teater, sedangkan untuk FTP-XIII-2023 diikuti 31 peserta teater pelajar se-Kabupaten Kudus, dari tingkat SMP/sederajat dan SMA/sederajat.
Penyelenggaraan FTP XIII 2023 ini mengangkat tema "Membaca Optimisme Realitas Sosial Hari Ini" yang berlatar masa Pandemi COVID-19 yang melanda hampir tiga tahun lebih. Sehingga, meninggalkan kenyataan-kenyataan pahit dalam kehidupan masyarakat, namun juga muncul beberapa kebiasaan baru sebagai respons untuk tetap menciptakan harapan dan optimisme.
"Para pelajar mengolah potensinya dan berusaha untuk menciptakan harapan dan optimisme itu dalam naskah pertunjukan yang ditampilkan," ujarnya.
Ia menilai setelah tiga tahun vakum akibat pandemi, pihak sekolah yang menjadi peserta terasa lebih aktif menunjukkan dukungannya terhadap teater pelajar, sehingga melahirkan harapan besar bahwa teater pelajar akan terus hidup dan mengakar di Kudus.
Pada tahap penyisihan berlangsung pada 19-24 Oktober 2023, dan menetapkan sembilan finalis yang tampil pada malam final Sabtu (11/11) untuk tingkat SMA dan Minggu (12/11) untuk tingkat SMP. Acara juga akan dimeriahkan dengan penampilan bintang tamu Teater 28 dari Universitas Siliwangi Tasikmalaya.
Para finalis yang masuk ke babak final ini akan bermain dan memperebutkan gelar, antara lain: aktor utama terbaik, aktris utama terbaik, aktor pendukung terbaik, aktris pendukung terbaik, penata set panggung dan lampu terbaik, penata rias dan kostum terbaik, penata musik terbaik, kemudian juga sutradara terbaik dan puncaknya adalah gelar teater terbaik.
Tim juri pada babak final, terdiri atas Billy Gamaliel, Program Manager Bakti Budaya Djarum Foundation, Jose Rizal Manua, teaterawan yang terlibat dalam dunia teater sejak 1972, dan Irwan Jamal yang dikenal aktif sebagai penulis naskah, sutradara, aktor dan pelukis.