Jepara (ANTARA) - Balai Taman Nasional Karimunjawa Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mengampanyekan perlindungan tukik atau bayi penyu dengan mengajak masyarakat di Jepara untuk peduli dan melestarikannya sebagai salah satu satwa laut yang dilindungi.
"Untuk mengajak masyarakat ikut peduli, maka pada Sabtu (6/7) kami melakukan pelepasan 50 tukik ke laut bersama masyarakat," kata Pengendali Ekosistem Hutan Taman Nasional Karimunjawa Kuswadi di Jepara, Ahad.
Ia mengungkapkan pelepasan tukik ke laut dengan melibatkan banyak elemen masyarakat itu, bukan hanya tentang melestarikan penyu, tetapi juga mengedukasi para warga maupun wisatawan tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem.
Dari 1.000 telur penyu yang menetas, kata dia, diperkirakan hanya satu yang mampu mencapai usia dewasa. Sedangkan di Pulau Karimunjawa, Kecamatan Karimunjawa, Jepara, terdapat tiga spesies penyu yang berhasil ditangkarkan. Di antaranya, ada penyu sisik, penyu hijau, dan penyu lekang.
Adapun lokasinya tersebar di 22 dari 27 pulau yang ada di Karimunjawa menjadi tempat bertelur dan berkembang biaknya, menjadikan wilayah ini sebagai habitat penyu yang krusial di Jawa.
"Untuk itulah, kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama melestarikannya. Masyarakat Karimunjawa juga bahu membahu menjaga kelestarian penyu dan ekosistemnya," ujarnya.
Menurut dia, upaya tersebut bukan hanya untuk menjaga keindahan alam, tetapi juga untuk masa depan anak cucu. Melalui pelepasan tukik di Laut Karimunjawa ini menjadi pengingat kelestarian alam adalah tanggung jawab bersama.
"Dengan kepedulian dan aksi nyata, kegiatan dapat memastikan masa depan yang cerah bagi penyu dan ekosistemnya, serta keindahan Karimunjawa yang memesona.
Witiarso Utomo, warga Jepara yang juga bakal calon bupati Jepara juga ikut hadir dalam pelepasan penyu di Pantai Ujung Gelam Karimunjawa menyatakan dukungannya adanya kampanye pelestarian penyu dan edukasi kepada masyarakat untuk ikut peduli.
"Tentunya butuh kepedulian dan upaya bersama melakukan konservasi untuk melindungi dan penyelamatan populasi penyu.
Apalagi, saat ini populasinya mulai terancam, sehingga penebaran benih penyu ini juga dalam rangka meningkatkan populasinya di alam," ujarnya.
Ia menilai langkah penebaran penyu di laut itu sangat penting untuk memastikan keberlangsungan hidup penyu di perairan.
"Kita juga harus menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian alam. Sedangkan Pulau Karimunjawa merupakan aset berharga bagi Jepara dan Indonesia. Pariwisata berkelanjutan juga penting dengan tidak hanya meningkatkan perekonomian lokal tetapi juga menjaga keindahan alam dan ekosistem yang ada," ujarnya.
Masyarakat Karimunjawa juga mendapatkan edukasi mengenai pentingnya menjaga kelestarian penyu yang disampaikan oleh para aktivis lingkungan.
Mereka menjelaskan bahwa tukik yang dilepaskan akan menempuh perjalanan panjang menuju lautan lepas dan hanya sebagian kecil yang akan bertahan hidup hingga dewasa.