32.000 buruh rokok di Kudus terima BLT Pemprov Jateng
Kudus (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mulai menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) untuk 32.000 pekerja rokok yang tersebar di sejumlah pabrik rokok di Kabupaten Kudus, Kamis.
"Penyaluran BLT hari ini (20/6) diberikan untuk dua bulan sekaligus, sehingga setiap pekerja menerima dana BLT sebesar Rp600 ribu," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno ditemui usai penyerahan BLT secara simbolis kepada buruh rokok di brak atau gudang produksi rokok PT Djarum Pengkol, Purwosari, Kecamatan Kota, Kudus.
Hadir dalam penyerahan BLT tersebut, Deputy Manager Public Affairs PT Djarum Slamet Rahardjo, Penjabat Bupati Kudus M. Hasan Chabibie beserta jajaran, dan Kepala Dinas Sosial Provinsi Jateng Kepala Dinas Sosial Provinsi Jateng Imam Maskur.
Ia mengungkapkan pekerja rokok yang mendapatkan BLT dari APBD Provinsi Jateng memang tidak semua, melainkan hanya 32.000 pekerja, selebihnya dibayarkan oleh Pemkab Kudus melalui APBD Kudus.
Pemberian dana melalui program BLT ini, kata dia, merupakan salah satu upaya penanganan kesejahteraan masyarakat di Jateng.
"Mudah-mudahan melalui BLT ini, penurunan masalah kemiskinan bisa maksimal. Berharap BLT ini benar-benar bisa dimanfaatkan, bukan hanya untuk konsumsi, tetapi bisa untuk membayar cicilan kredit sepeda motor yang digunakan untuk berangkat kerja," ujarnya.
Program BLT ini, kata dia, juga merupakan amanah dari Peraturan Menteri Keuangan bahwa penggunaan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT), salah satunya untuk bantuan sosial bagi pekerja atau buruh rokok dan petani tembakau.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jateng Imam Maskur menambahkan bahwa penyaluran BLT di Kabupaten Kudus ini masih berjalan, sehingga secara bertahap akan menyasar ke 32.000 penerima.
Penyaluran BLT bulan ini, kata dia, merupakan tahap kedua, dengan nilai bantuan per bulannya Rp300 ribu, sedangkan penyalurannya sekaligus dua bulan sehingga total bantuan yang diterima Rp600 ribu per pekerja.
"Sehingga selama setahun, pekerja rokok di Kudus mendapatkan bantuan sebesar Rp1,2 juta yang diberikan dua tahap," ujarnya.
Berliana, salah satu pekerja rokok Djarum Kudus mengakui berterima kasih karena tahun ini kembali mendapatkan BLT, sehingga dananya bisa dipakai untuk tambahan kebutuhan hidup sehari-harinya.
"Penyaluran BLT hari ini (20/6) diberikan untuk dua bulan sekaligus, sehingga setiap pekerja menerima dana BLT sebesar Rp600 ribu," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno ditemui usai penyerahan BLT secara simbolis kepada buruh rokok di brak atau gudang produksi rokok PT Djarum Pengkol, Purwosari, Kecamatan Kota, Kudus.
Hadir dalam penyerahan BLT tersebut, Deputy Manager Public Affairs PT Djarum Slamet Rahardjo, Penjabat Bupati Kudus M. Hasan Chabibie beserta jajaran, dan Kepala Dinas Sosial Provinsi Jateng Kepala Dinas Sosial Provinsi Jateng Imam Maskur.
Ia mengungkapkan pekerja rokok yang mendapatkan BLT dari APBD Provinsi Jateng memang tidak semua, melainkan hanya 32.000 pekerja, selebihnya dibayarkan oleh Pemkab Kudus melalui APBD Kudus.
Pemberian dana melalui program BLT ini, kata dia, merupakan salah satu upaya penanganan kesejahteraan masyarakat di Jateng.
"Mudah-mudahan melalui BLT ini, penurunan masalah kemiskinan bisa maksimal. Berharap BLT ini benar-benar bisa dimanfaatkan, bukan hanya untuk konsumsi, tetapi bisa untuk membayar cicilan kredit sepeda motor yang digunakan untuk berangkat kerja," ujarnya.
Program BLT ini, kata dia, juga merupakan amanah dari Peraturan Menteri Keuangan bahwa penggunaan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT), salah satunya untuk bantuan sosial bagi pekerja atau buruh rokok dan petani tembakau.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jateng Imam Maskur menambahkan bahwa penyaluran BLT di Kabupaten Kudus ini masih berjalan, sehingga secara bertahap akan menyasar ke 32.000 penerima.
Penyaluran BLT bulan ini, kata dia, merupakan tahap kedua, dengan nilai bantuan per bulannya Rp300 ribu, sedangkan penyalurannya sekaligus dua bulan sehingga total bantuan yang diterima Rp600 ribu per pekerja.
"Sehingga selama setahun, pekerja rokok di Kudus mendapatkan bantuan sebesar Rp1,2 juta yang diberikan dua tahap," ujarnya.
Berliana, salah satu pekerja rokok Djarum Kudus mengakui berterima kasih karena tahun ini kembali mendapatkan BLT, sehingga dananya bisa dipakai untuk tambahan kebutuhan hidup sehari-harinya.