Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menyebutkan kasus penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) pada 22 kecamatan wilayah itu hingga Mei 2024 terus menurun.
"Jumlah kasus DBD di Boyolali pada Mei tahun ini tercatat ada 48 kasus atau menurun dibanding bulan-bulan sebelumnya," kata Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali Puji Astuti, di Boyolali, Rabu.
Ia menjelaskan kasus penyakit DBD di Boyolali sejak Januari hingga Mei mencapai 456 kasus, tetapi kini terus menurun kasusnya. Kasus DBD pada Januari tercatat ada 78 kasus, kemudian meningkat pada Februari mencapai 90 kasus.
Namun, kata dia, kasus DBD di Boyolali pada Maret meningkat mencapai 157 kasus, tetapi kemudian menurun pada April sebanyak 113 kasus dan pada Mei ini menurun lagi hanya 48 kasus.
Kendati demikian pihaknya berharap kasus DBD di Boyolali terus menurun dan masyarakat tetap sehat selama menjaga lingkungan masing-masing bersih serta bebas nyamuk Aedes aegypti yang menyebabkan penyakit DBD.
"Kami berharap kasus DBD di Boyolali terus menurun dan tidak ada tambahan kasus lagi, sehingga Boyolali aman dari penyakit DBD," katanya.
Pihaknya terus mengimbau masyarakat tetap waspada dan konsisten dengan Gerakan Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) untuk menurunkan Angka Bebas Jentik (ABJ) di daerah masing-masing.
Selain itu Dinkes Boyolali terus mendorong puskesmas di setiap kecamatan bersama kader dan masyarakat melakukan pencegahan perkembangan nyamuk penyebab DBD dengan gerakan PJB untuk menurunkan ABJ.
"Kami gerakan pemeriksaan jenis berkala itu terus dilakukan semua wilayah kecamatan dan desa untuk mengantisipasi adanya nyamuk yang menyebabkan penyakit DBD," katanya.
Pihaknya berharap masyarakat dapat meminta obat pembunuh jentik nyamuk atau Abate di puskesmas terdekat. Abate diberikan secara gratis untuk masyarakat selama persediaan masih ada. Jika ada anggota keluarga yang mengalami gejala mengarah ke DBD, kata dia, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter atau layanan kesehatan terdekat.
Baca juga: Dinkes Surakarta optimalkan PSN seiring tingginya kasus DBD
Berita Terkait
Dinkes Surakarta: Perlu deteksi dini untuk pencegahan TBC pada anak
Rabu, 11 September 2024 8:17 Wib
Dinkes Boyolali sosialisasi waspada penyebaran penyakit cacar monyet
Selasa, 10 September 2024 14:12 Wib
Dinkes Boyolali: BIAS MR siswa SD mencapai 97 persen
Jumat, 6 September 2024 16:25 Wib
Dinkes pastikan kegiatan BIAS Tahap I di Purbalingga berjalan lancar
Selasa, 27 Agustus 2024 15:35 Wib
Dinkes Boyolali imunisasi BIAS MR targetkan 15.702 anak
Senin, 26 Agustus 2024 14:53 Wib
Pemkot Semarang pantau remaja anemia cegah stunting
Rabu, 14 Agustus 2024 8:00 Wib
Dinkes Kudus kampanyekan pola makan bergizi terhadap pelajar
Selasa, 13 Agustus 2024 8:52 Wib
Dinkes Jateng targetkan capaian imunisasi 95 persen
Kamis, 8 Agustus 2024 7:14 Wib