Pintu Bendung Wilalung Kudus mengarah ke Sungai Juwana dibuka
Kudus (ANTARA) - Pintu Bendung Wilalung atau dikenal sebagai Bangunan Pengendali Banjir Wilalung Lama (BPBWL) yang ada di perbatasan Kabupaten Kudus dan Demak yang mengarah ke Sungai Juwana dibuka, menyusul tingginya debit air kiriman dari Bendung Klambu.
"Pintu bendung nomor delapan yang mengarah ke Sungai Wulan hari ini (14/3) dibuka 20 sentimeter (Cm), menyusul debit air kiriman dari Bendung Klambu naik dan saat ini mencapai 900 mililiter per detik," kata Korlap Banjir dan Irigasi di Bendung Wilalung Noor Ali di Kudus, Kamis.
Ia mengungkapkan pembukaan tersebut sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP) bahwa pintu nomor delapan sebagai pintu pembuang yang menuju Sungai Juwana untuk mengurangi beban di Sungai Wulan, maka dibuka maksimal 30 cm.
Pembukaannya juga dilakukan bertahap mulai dari Kamis (14/3) pukul 08.30 WIB dibuka 10 cm, kemudian pukul 11.00 WIB dinaikkan kembali menjadi 20 cm.
Berdasarkan laporan dari Pos Menduran maupun Dumpil, kiriman air cenderung mengalami penambahan. Sedangkan pos lain ada yang mengalami penurunan.
Dengan adanya pembukaan pintu nomor delapan tersebut, maka bisa berdampak pada areal pertanian karena laporan mulai berdampak di Desa Ngemplak dan Karangrowo (Kecamatan Undaan). Bahkan, air genangan juga mulai terjadi di Desa Jetis Kapuan.
Bupati Demak Eisti'anah berharap ketika debit air Sungai Wulan meningkat, maka pintu Bendung Wilalung segera dibuka demi kemanusiaan karena sebelumnya sudah terjadi banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan.
Akibat jebolnya tanggul kiri Sungai Wulan pada bulan Februari 2024, mengakibatkan tujuh desa di Kecamatan Karanganyar terdampak banjir serta akses Jalan Pantura Demak-Kudus juga lumpuh selama beberapa hari.
Baca juga: Pembukaan Pintu Bendung Wilalung Kudus ke Sungai Juwana berdampak
"Pintu bendung nomor delapan yang mengarah ke Sungai Wulan hari ini (14/3) dibuka 20 sentimeter (Cm), menyusul debit air kiriman dari Bendung Klambu naik dan saat ini mencapai 900 mililiter per detik," kata Korlap Banjir dan Irigasi di Bendung Wilalung Noor Ali di Kudus, Kamis.
Ia mengungkapkan pembukaan tersebut sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP) bahwa pintu nomor delapan sebagai pintu pembuang yang menuju Sungai Juwana untuk mengurangi beban di Sungai Wulan, maka dibuka maksimal 30 cm.
Pembukaannya juga dilakukan bertahap mulai dari Kamis (14/3) pukul 08.30 WIB dibuka 10 cm, kemudian pukul 11.00 WIB dinaikkan kembali menjadi 20 cm.
Berdasarkan laporan dari Pos Menduran maupun Dumpil, kiriman air cenderung mengalami penambahan. Sedangkan pos lain ada yang mengalami penurunan.
Dengan adanya pembukaan pintu nomor delapan tersebut, maka bisa berdampak pada areal pertanian karena laporan mulai berdampak di Desa Ngemplak dan Karangrowo (Kecamatan Undaan). Bahkan, air genangan juga mulai terjadi di Desa Jetis Kapuan.
Bupati Demak Eisti'anah berharap ketika debit air Sungai Wulan meningkat, maka pintu Bendung Wilalung segera dibuka demi kemanusiaan karena sebelumnya sudah terjadi banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan.
Akibat jebolnya tanggul kiri Sungai Wulan pada bulan Februari 2024, mengakibatkan tujuh desa di Kecamatan Karanganyar terdampak banjir serta akses Jalan Pantura Demak-Kudus juga lumpuh selama beberapa hari.
Baca juga: Pembukaan Pintu Bendung Wilalung Kudus ke Sungai Juwana berdampak