Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi membagikan tiga kiat kepada masyarakat agar tidak disesatkan oleh informasi yang tak benar atau hoaks.
"Pertama jangan terpancing berita sensasional yang memicu emosi, yang biasanya membuat kita membagikan berita tanpa mengecek kebenarannya terlebih dahulu," kata Budi di Jakarta, Jumat.
Justru ketika menemukan berita atau informasi dengan tampilan atau judul sensasional ada baiknya masyarakat tidak langsung membagikan dan justru melakukan "check and recheck".
Apalagi ketika informasi tersebut ditemukan di media sosial maupun aplikasi pesan instan, ada baiknya masyarakat melakukan pengecekan fakta ke sumber tepercaya di mesin pencarian gawainya.
"Kedua, cari faktanya dari sumber berita yang bisa dipercaya dan memiliki reputasi baik. Jadi informasi tersebut pasti berdasarkan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan dan bukan hanya berdasarkan opini subjektif," ujar Budi.
Budi mengatakan berita dari wartawan khususnya yang medianya terdaftar di Dewan Pers bisa menjadi salah satu rujukkan untuk mencari kebenaran dari sebuah peristiwa ataupun informasi viral.
Rujukan lainnya yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk memastikan sebuah informasi hoaks atau tidak ialah situs web besutan Kementerian Kominfo dengan alamat https://komin.fo/inihoaks
Agar lebih meyakinkan, masyarakat bisa mencari informasi dari beragam sumber yang berbeda sehingga informasi yang diterima semakin kaya dan menegaskan hal itu adalah kebenaran atau bukan.
Memasuki masa menjelang Pemilu 2024 yang akan menjadi salah satu peristiwa penting di Indonesia, kiat dalam menangkal hoaks itu diharapkan bisa diterapkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Harapannya masyarakat tidak lagi terkecoh oleh informasi tidak benar dan tetap menjaga ruang digital Indonesia selama masa pesta demokrasi berlangsung tetap aman, nyaman, dan sehat.
"Kepada seluruh masyarakat dalam mendukung pesta demokrasi, mari kita bersama-sama melawan hoaks dengan memeriksa informasi yang diterima, tidak menyebarkan jika mengandung hoaks dan tentu tidak membuat hoaks. Kami berharap bersama-sama kita dapat mewujudkan Pemilu Damai 2024," tutup Menteri Budi.
Selain terus menggalakkan literasi digital untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dari bahaya hoaks dan cara mencegahnya di Pemilu 2024, Kementerian Kominfo juga telah berkolaborasi dengan platform-platform digital untuk melawan penyebaran hoaks.
Ada juga patroli siber yang dilakukan setiap saat secara rutin sehingga konten-konten yang bermuatan negatif bisa ditekan penyebarannya.
Kementerian Kominfo juga menyediakan ruang pengaduan masyarakat terkait hoaks Pemilu 2024 sehingga masyarakat bisa berperan aktif menjaga ruang digital produktif.
Baca juga: Surabaya jadi tuan rumah Festival KIMFest 2023
Baca juga: Kementerian Kominfo ingin ada "startup digital" di sektor perikanan
Berita Terkait
Bantuan keuangan untuk parpol di Kudus segera cair
Kamis, 14 November 2024 20:43 Wib
Bawaslu Jateng koordinasi Bawaslu RI soal video "endorse" Prabowo
Rabu, 13 November 2024 21:48 Wib
Empat kerawanan dalam Pilkada Jateng
Selasa, 12 November 2024 20:53 Wib
KPU diusulkan jadi lembaga adhoc, masa jabatan dua tahun
Kamis, 31 Oktober 2024 16:04 Wib
12 difabel dilibatkan dalam sortir surat suara Pilkada 2024 di Kudus
Rabu, 30 Oktober 2024 10:39 Wib
Bawaslu Kota Semarang segera umumkan calon pengawas TPS Pilkada 2024
Jumat, 25 Oktober 2024 8:37 Wib
Bawaslu Kota Semarang ungkap dugaan mobilisasi kades di Pilgub Jateng
Kamis, 24 Oktober 2024 23:57 Wib
Pengamanan Pilkada Jepara libatkan 4.324 anggota satlinmas
Rabu, 23 Oktober 2024 20:24 Wib