PLTU Batang raih penghargaan Bendera Emas dari Kemenaker
Batang, Jateng (ANTARA) - PT Bhimasena Power Indonesia selaku pemilik pembangkit listrik tenaga uap berkapasitas 2 X 1.000 Megawatt di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, meraih penghargaan Bendera Emas dari Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker).
Manajer Lingkungan, Keselamatan, dan Kesehatan (Health, Safety, and Environment) PT Bhimasena Power Indonesia Herlan Widodo di Batang, Sabtu, mengatakan bahwa penghargaan ini sebagai bentuk kesuksesan perusahaan atas penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.
"Ini adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif," katanya.
Ia mengatakan keselamatan dan kesehatan kerja adalah prioritas dan nomor 1 dalam industri ketenagalistrikan.
Perusahaan, kata dia, terus melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap implementasi keselamatan dan kesehatan kerja di semua aspek kegiatan.
"Bagi perusahaan, keselamatan pekerja adalah hal utama agar terhindar dari kecelakaan kerja, sementara kesehatan pekerja agar terhindar dari kecelakaan kerja juga penting agar terhindar dari penyakit akibat kerja," katanya.
Dikatakan, persyaratan kerja yang harus dipenuhi seperti terdapatnya standarisasi kompetensi, tempat kerja dan lingkungan kerja yang baik, prosedur kerja, dan penggunaan alat pelindung diri bagi pekerja yang bekerja di tempat berbahaya.
Ia berharap penghargaan ini dapat semakin memacu para karyawan di perusahaan untuk selalu bekerja dalam keadaan aman dan pulang dalam keadaan selamat.
Penerapan penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, kata dia, dilandasi kesadaran sebagai perusahaan pembangkit listrik yang memiliki risiko yang tinggi dalam kegiatan operasionalnya.
"Penerapan prinsip-prinsip sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja akan melindungi seluruh pekerja untuk melaksanakan tugasnya dengan selamat dan sehat," demikian Herlan Widodo.
Baca juga: PLTU Batang rehab puluhan RTLH warga terdampak
Manajer Lingkungan, Keselamatan, dan Kesehatan (Health, Safety, and Environment) PT Bhimasena Power Indonesia Herlan Widodo di Batang, Sabtu, mengatakan bahwa penghargaan ini sebagai bentuk kesuksesan perusahaan atas penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.
"Ini adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif," katanya.
Ia mengatakan keselamatan dan kesehatan kerja adalah prioritas dan nomor 1 dalam industri ketenagalistrikan.
Perusahaan, kata dia, terus melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap implementasi keselamatan dan kesehatan kerja di semua aspek kegiatan.
"Bagi perusahaan, keselamatan pekerja adalah hal utama agar terhindar dari kecelakaan kerja, sementara kesehatan pekerja agar terhindar dari kecelakaan kerja juga penting agar terhindar dari penyakit akibat kerja," katanya.
Dikatakan, persyaratan kerja yang harus dipenuhi seperti terdapatnya standarisasi kompetensi, tempat kerja dan lingkungan kerja yang baik, prosedur kerja, dan penggunaan alat pelindung diri bagi pekerja yang bekerja di tempat berbahaya.
Ia berharap penghargaan ini dapat semakin memacu para karyawan di perusahaan untuk selalu bekerja dalam keadaan aman dan pulang dalam keadaan selamat.
Penerapan penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, kata dia, dilandasi kesadaran sebagai perusahaan pembangkit listrik yang memiliki risiko yang tinggi dalam kegiatan operasionalnya.
"Penerapan prinsip-prinsip sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja akan melindungi seluruh pekerja untuk melaksanakan tugasnya dengan selamat dan sehat," demikian Herlan Widodo.
Baca juga: PLTU Batang rehab puluhan RTLH warga terdampak