Nestle-Pemkab Batang kolaborasi tingkatkan kompetensi kerja anak muda
Semarang (ANTARA) - Nestle Indonesia bersama Pemerintah Kabupaten Batang meluncurkan program pelatihan kerja Generasi Muda Industri Cemerlang (Gemilang) sebagai upaya meningkatkan kompetensi dan daya saing anak muda daerah setempat di bidang industri.
Peluncuran "Gemilang" berlangsung di Pabrik Bandaraya, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu, ditandai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Nestle Indonesia dan Pemkab Batang.
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengapresiasi Nestle Indonesia yang telah bekerja sama dalam membentuk generasi muda yang kompeten dan memiliki daya saing tinggi, khususnya di Kabupaten Batang.
"Kami mengapresiasi Nestle Indonesia yang telah bekerja sama dalam menciptakan peluang bagi generasi muda untuk meraih pengetahuan dan pengalaman berharga, memupuk bakat mereka, dan menjalin hubungan kokoh dengan dunia kerja," katanya.
Melalui program pelatihan kerja itu, Lani berharap bisa mendorong industri untuk turut membantu mengembangkan kompetensi generasi muda dan mendukung pemerintah dalam mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045.
Program pemberdayaan masyarakat itu berlangsung selama 9 bulan yang diikuti 17 orang talenta lokal terpilih yang merupakan lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) dan sekolah menengah atas (SMA) jurusan IPA di Kabupaten Batang.
Para peserta akan mendapat kesempatan untuk mendapatkan pembelajaran komprehensif mengenai dunia kerja melalui pembelajaran dalam kelas, pelatihan praktik hybrid, dan pelatihan secara langsung di area produksi.
Presiden Direktur Nestle Indonesia Samer Chedid berharap program pelatihan kerja "Gemilang" bisa turut berkontribusi memberikan nilai tambah bagi masyarakat, khususnya di sekitar area operasional perusahaan.
Dengan menghadirkan pendekatan pembelajaran yang komprehensif seperti ini, pihaknya berkomitmen untuk menciptakan peluang bagi para peserta program pelatihan kerja Gemilang untuk meningkatkan kompetensi dan daya saingnya.
"Salah satu area fokus kami dalam menciptakan manfaat bersama adalah masyarakat. Pada tahun 2030 kami bertujuan untuk memperbaiki taraf hidup 30 juta keluarga yang berkaitan langsung dengan bisnis kami, melalui berbagai program dan inisiatif," katanya.
Direktur HR Nestle Indonesia Fahrul Irvanto menambahkan bahwa pihaknya telah meluncurkan berbagai program melalui inisiatif global Nestlé Needs YOUth.
"Kami telah memberdayakan lebih dari 90.000 pemuda di Indonesia sejak 2020," katanya.
Turut hadir pada peluncuran itu Deputy Head of Mission Kedutaan Besar Swiss Philippe Strub, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jateng Sujarwanto Dwiatmoko, dan Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Batang Rakhmat Nurul Fadilah.
Baca juga: Perusahaan listrik bahas pengembangan ASEAN Power Grid, PLN tekankan pentingnya kolaborasi
Peluncuran "Gemilang" berlangsung di Pabrik Bandaraya, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu, ditandai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Nestle Indonesia dan Pemkab Batang.
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengapresiasi Nestle Indonesia yang telah bekerja sama dalam membentuk generasi muda yang kompeten dan memiliki daya saing tinggi, khususnya di Kabupaten Batang.
"Kami mengapresiasi Nestle Indonesia yang telah bekerja sama dalam menciptakan peluang bagi generasi muda untuk meraih pengetahuan dan pengalaman berharga, memupuk bakat mereka, dan menjalin hubungan kokoh dengan dunia kerja," katanya.
Melalui program pelatihan kerja itu, Lani berharap bisa mendorong industri untuk turut membantu mengembangkan kompetensi generasi muda dan mendukung pemerintah dalam mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045.
Program pemberdayaan masyarakat itu berlangsung selama 9 bulan yang diikuti 17 orang talenta lokal terpilih yang merupakan lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) dan sekolah menengah atas (SMA) jurusan IPA di Kabupaten Batang.
Para peserta akan mendapat kesempatan untuk mendapatkan pembelajaran komprehensif mengenai dunia kerja melalui pembelajaran dalam kelas, pelatihan praktik hybrid, dan pelatihan secara langsung di area produksi.
Presiden Direktur Nestle Indonesia Samer Chedid berharap program pelatihan kerja "Gemilang" bisa turut berkontribusi memberikan nilai tambah bagi masyarakat, khususnya di sekitar area operasional perusahaan.
Dengan menghadirkan pendekatan pembelajaran yang komprehensif seperti ini, pihaknya berkomitmen untuk menciptakan peluang bagi para peserta program pelatihan kerja Gemilang untuk meningkatkan kompetensi dan daya saingnya.
"Salah satu area fokus kami dalam menciptakan manfaat bersama adalah masyarakat. Pada tahun 2030 kami bertujuan untuk memperbaiki taraf hidup 30 juta keluarga yang berkaitan langsung dengan bisnis kami, melalui berbagai program dan inisiatif," katanya.
Direktur HR Nestle Indonesia Fahrul Irvanto menambahkan bahwa pihaknya telah meluncurkan berbagai program melalui inisiatif global Nestlé Needs YOUth.
"Kami telah memberdayakan lebih dari 90.000 pemuda di Indonesia sejak 2020," katanya.
Turut hadir pada peluncuran itu Deputy Head of Mission Kedutaan Besar Swiss Philippe Strub, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jateng Sujarwanto Dwiatmoko, dan Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Batang Rakhmat Nurul Fadilah.
Baca juga: Perusahaan listrik bahas pengembangan ASEAN Power Grid, PLN tekankan pentingnya kolaborasi