UIN Semarang kini miliki Walisongo Center
Semarang (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN ) Walisongo Semarang memiliki Walisongo Center sebagai salah satu upaya merawat sejarah kehadiran para Wali Songo dalam penyebaran Islam yang ramah dan sesuai kearifan lokal Nusantara.
Gedung Walisongo Center diresmikan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki, mewakili Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, dan didampingi oleh Rektor UIN Walisongo Imam Taufiq pada Jumat (11/8), serta turut hadir Ketua Walisongo Center Anasom dan Dzuriah Kanjeng Sunan Drajat, Syahrul Munir.
Gedung Walisongo Center yang berlokasi di depan Aula II Kampus 3 UIN Walisongo Center ini dilengkapi sarana pembelajaran.
“Walisongo Center sebagai wujud dan komitmen UIN untuk memunculkan identitas seutuhnya. UIN membawa nama besar Wali Songo, maka melalui Walisongo Center ini bisa menjadi pusat literasi, rujukan belajar, dan referensi penelitian tentang Wali Songo," kata Rektor UIN Walisongo Imam, di Semarang, Sabtu.
Selain sebagai pusat kajian, katanya, Walisongo Center hadir sebagai eduwisata, apalagi UIN Walisongo juga sudah memiliki planetarium, sehingga semakin lengkap dengan adanya Walisongo Center sebagai literasi religi.
"Semoga kehadiran gedung ini memberikan keberkahan dan kebermanfaatan," kata Imam.
Wamenag Saiful Rahmat Dasuki menyampaikan ucapan selamat sekaligus mengapresiasi Walisongo Center karena peradaban Indonesia diawali dengan keberadaan Wali Songo.
"Berharap melalui Walisongo Center ini bisa menjadi pusat pembelajaran moderasi beragama yang sudah diajarkan Wali Songo," katanya.
Moderasi beragama, lanjutnya, sudah ada dari jaman Wali Songo yang berdakwah dengan moderasi dan kepiawaiannya akhirnya bisa menciptakan peradaban Islam dan menjadikan peradaban Islam maju.
"Peran kita melalui UIN Walisongo untuk membuat kajian dan membuat awal peradaban melalui Walisongo Center," katanya.
Ketua Walisongo Center Anasom menyampaikan sebelum diresmikan, Walisongo Center sudah dilokakaryakan dan hasilnya ada empat fungsi utama Walisongo Center yaitu fungsi museum, fungsi laboratorium, fungsi penelitian dan kajian, serta fungsi rekreatif.
Usai peresmian gedung, dilanjutkan melihat langsung koleksi dari Walisongo Center dan ditutup dengan penyerahan karya penelitian tentang Wali Songo dari Rektor UIN Walisongo kepada Wamenag.
Walisongo Center memiliki koleksi foto klasik tentang Wali Songo yang merekam jejak sejarah perjuangan mereka saat berdakwah hingga koleksi gamelan dan wayang kuno yang merupakan media dakwah Sunan Kalijaga untuk menyebarkan Islam di Pulau Jawa.
Terdapat juga naskah karya KH Soleh Darat, Mushaf kuno, naskah Pegon dan naskah Jawa Carakan tulisan tangan asli KH Hasyim Asyari, media tulisan Daluwang dan lontar peninggalan abad 16-18, naskah dan keris milik KH Zubair al Jailani yang merupakan Rektor pertama IAIN Walisongo Semarang.
Gedung Walisongo Center diresmikan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki, mewakili Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, dan didampingi oleh Rektor UIN Walisongo Imam Taufiq pada Jumat (11/8), serta turut hadir Ketua Walisongo Center Anasom dan Dzuriah Kanjeng Sunan Drajat, Syahrul Munir.
Gedung Walisongo Center yang berlokasi di depan Aula II Kampus 3 UIN Walisongo Center ini dilengkapi sarana pembelajaran.
“Walisongo Center sebagai wujud dan komitmen UIN untuk memunculkan identitas seutuhnya. UIN membawa nama besar Wali Songo, maka melalui Walisongo Center ini bisa menjadi pusat literasi, rujukan belajar, dan referensi penelitian tentang Wali Songo," kata Rektor UIN Walisongo Imam, di Semarang, Sabtu.
Selain sebagai pusat kajian, katanya, Walisongo Center hadir sebagai eduwisata, apalagi UIN Walisongo juga sudah memiliki planetarium, sehingga semakin lengkap dengan adanya Walisongo Center sebagai literasi religi.
"Semoga kehadiran gedung ini memberikan keberkahan dan kebermanfaatan," kata Imam.
Wamenag Saiful Rahmat Dasuki menyampaikan ucapan selamat sekaligus mengapresiasi Walisongo Center karena peradaban Indonesia diawali dengan keberadaan Wali Songo.
"Berharap melalui Walisongo Center ini bisa menjadi pusat pembelajaran moderasi beragama yang sudah diajarkan Wali Songo," katanya.
Moderasi beragama, lanjutnya, sudah ada dari jaman Wali Songo yang berdakwah dengan moderasi dan kepiawaiannya akhirnya bisa menciptakan peradaban Islam dan menjadikan peradaban Islam maju.
"Peran kita melalui UIN Walisongo untuk membuat kajian dan membuat awal peradaban melalui Walisongo Center," katanya.
Ketua Walisongo Center Anasom menyampaikan sebelum diresmikan, Walisongo Center sudah dilokakaryakan dan hasilnya ada empat fungsi utama Walisongo Center yaitu fungsi museum, fungsi laboratorium, fungsi penelitian dan kajian, serta fungsi rekreatif.
Usai peresmian gedung, dilanjutkan melihat langsung koleksi dari Walisongo Center dan ditutup dengan penyerahan karya penelitian tentang Wali Songo dari Rektor UIN Walisongo kepada Wamenag.
Walisongo Center memiliki koleksi foto klasik tentang Wali Songo yang merekam jejak sejarah perjuangan mereka saat berdakwah hingga koleksi gamelan dan wayang kuno yang merupakan media dakwah Sunan Kalijaga untuk menyebarkan Islam di Pulau Jawa.
Terdapat juga naskah karya KH Soleh Darat, Mushaf kuno, naskah Pegon dan naskah Jawa Carakan tulisan tangan asli KH Hasyim Asyari, media tulisan Daluwang dan lontar peninggalan abad 16-18, naskah dan keris milik KH Zubair al Jailani yang merupakan Rektor pertama IAIN Walisongo Semarang.