Lahan Perhutani di Cilacap terbakar, berhasil dipadamkan
Purwokerto (ANTARA) - Petugas berhasil memadamkan kebakaran lahan Petak 47J milik Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Banyumas Barat di wilayah Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, pada Minggu dini hari.
"Alhamdulillah, berdasarkan laporan terakhir yang saya terima kebakaran dapat dipadamkan sekitar pukul 01.00 WIB," kata Administratur Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Barat Arif Fitri di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu.
Ia menyampaikan, kebakaran yang pada Sabtu (4/8) malam meliputi area bekas tebangan di Petak 47J dilaporkan terjadi karena ada petani penggarap yang melakukan pembakaran untuk membersihkan lahan.
"Informasinya pembakarannya pada Sabtu siang. Namun, karena cuaca panas, jadi cepat menyebar, dan kalau saya amati, pembakarannya di beberapa titik," katanya.
Menurut dia, kebakaran hanya terjadi di area bekas tebangan seluas sekitar dua hektare dan tidak berdampak pada pohon-pohon yang masih berdiri.
Ia menyampaikan bahwa Perhutani KPH Banyumas Barat telah menyosialisasikan kepada para petani penggarap agar tidak menggunakan api untuk membersihkan lahan.
"Namun, ada oknum-oknum yang mungkin pakai api dan merambat ke mana-mana. Itu kan lokasinya dari tepi jalan, turun ke bawah, enggak ada pohon-pohon, hanya sisa-sisa tebangan saja," katanya.
Sebelumnya, Arif mengatakan bahwa area hutan di bawah pengelolaan Perhutani Banyumas Barat yang rawan kebakaran rata-rata berada di pinggir jalan raya, seperti hutan Kubangkangkung dan Karangpucung di Cilacap serta hutan di sisi timur ruas jalan Wangon-Ajibarang di Banyumas.
"Antisipasi yang kami lakukan adalah dengan menghilangkan rumput-rumput kering atau benda mudah terbakar yang ada di kawasan hutan. Kami juga akan membuat papan peringatan antisipasi kebakaran," katanya pada 26 Mei 2023.
Selain itu, ia mengatakan, Perhutani melakukan pembinaan kepada masyarakat di sekitar hutan agar tidak melakukan pembakaran untuk membuka atau membersihkan lahan.
"Dalam kegiatan pertanian di hutan, khususnya saat menghilangkan rumput atau gulma, jangan dibakar," katanya.
"Alhamdulillah, berdasarkan laporan terakhir yang saya terima kebakaran dapat dipadamkan sekitar pukul 01.00 WIB," kata Administratur Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Barat Arif Fitri di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu.
Ia menyampaikan, kebakaran yang pada Sabtu (4/8) malam meliputi area bekas tebangan di Petak 47J dilaporkan terjadi karena ada petani penggarap yang melakukan pembakaran untuk membersihkan lahan.
"Informasinya pembakarannya pada Sabtu siang. Namun, karena cuaca panas, jadi cepat menyebar, dan kalau saya amati, pembakarannya di beberapa titik," katanya.
Menurut dia, kebakaran hanya terjadi di area bekas tebangan seluas sekitar dua hektare dan tidak berdampak pada pohon-pohon yang masih berdiri.
Ia menyampaikan bahwa Perhutani KPH Banyumas Barat telah menyosialisasikan kepada para petani penggarap agar tidak menggunakan api untuk membersihkan lahan.
"Namun, ada oknum-oknum yang mungkin pakai api dan merambat ke mana-mana. Itu kan lokasinya dari tepi jalan, turun ke bawah, enggak ada pohon-pohon, hanya sisa-sisa tebangan saja," katanya.
Sebelumnya, Arif mengatakan bahwa area hutan di bawah pengelolaan Perhutani Banyumas Barat yang rawan kebakaran rata-rata berada di pinggir jalan raya, seperti hutan Kubangkangkung dan Karangpucung di Cilacap serta hutan di sisi timur ruas jalan Wangon-Ajibarang di Banyumas.
"Antisipasi yang kami lakukan adalah dengan menghilangkan rumput-rumput kering atau benda mudah terbakar yang ada di kawasan hutan. Kami juga akan membuat papan peringatan antisipasi kebakaran," katanya pada 26 Mei 2023.
Selain itu, ia mengatakan, Perhutani melakukan pembinaan kepada masyarakat di sekitar hutan agar tidak melakukan pembakaran untuk membuka atau membersihkan lahan.
"Dalam kegiatan pertanian di hutan, khususnya saat menghilangkan rumput atau gulma, jangan dibakar," katanya.