Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, meluncurkan program pasar digital usaha mikro kecil dan menengah di 133 titik sebagai upaya memudahkan para pelaku usaha memperluas pasar produknya.
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa pasar digital ini terdapat di 133 titik yang tersebar di Desa Lolong dan Legok Kalong, Kecamatan Karanganyar.
"Saya berharap dengan adanya program ini akan memudahkan para UMKM untuk bisa memasarkan produknya sehingga lebih dikenal lagi tidak hanya di level nasional namun bisa internasional," katanya.
Dikatakan, program digitalisasi pasar desa ini baru terdapat di dua kecamatan yakni Kecamatan Lebakbarang dan Kecamatan Karanganyar.
Ke depan, kata dia, pihaknya akan mengupayakan digitalisasi pasar akan lebih banyak lagi sebagai upaya meningkatkan perekonomian warga di desa.
"Kami sudah melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait. Kami juga akan mengusahakan di titik para pelaku UMKM agar mereka mudah memasarkan produknya," katanya.
Fadia Arafiq mengatakan saat ini banyak pelaku UMKM yang mengeluh karena sepi pembeli akibat banyak konsumen yang beralih melalui sarana digital atau daring.
Namun, kata dia, dengan diluncurkan program pasar digital UMKM, kata dia, para pelaku usaha UMKM bisa menjangkau pasar yang lebih luas meski beroperasi di rumah.
"Tidak harus punya toko tetapi di rumah saja mereka sudah bisa menghasilkan rezeki. Nanti, kami akan mengajarkan bagaimana memasarkan produk dengan baik dan cara pengemasan," katanya.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kabupaten Pekalongan Mukhtaruddin Ashraff Abu mengatakan dengan adanya pasar digital dan internet di desa akan dapat meningkatkan kualitas produk para pelaku UMKM.
"Oleh karena itu, kami mengajak para pelaku UMKM mau memajukan diri melalui pasar digital dan pengemasan produk agar memiliki standar nasional," katanya.
Baca juga: Walisongo Halal Center dan BI Jateng fasilitasi UMKM raih sertifikat halal