Cilacap (ANTARA) - Satuan Lalulintas Kepolisian Resor Kota (Polresta) Cilacap menghimbau kendaraan berbadan rendah dari arah Pangandaran, Jawa Barat, dan sebaliknya untuk menghindari ruas jalan Cukangleleus-Sidareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, karena ambles dan retak di beberapa titik.
"Ruas jalan provinsi yang menghubungkan jalur pansela (pantai selatan) tersebut ambles tadi malam," kata Kepala Satlantas Polresta Cilacap Komisaris Polisi Nunung Farmadi di Cilacap, Sabtu.
Ia mengatakan ruas jalan tersebut merupakan jalur alternatif, namun sebaiknya dihindari dan pihaknya sudah koordinasikan dengan Balai Pengelola Jalan (BPJ) Wilayah Cilacap untuk segera ditangani.
Dalam hal ini, kata dia, kendaraan yang diimbau untuk menghindari ruas jalan tersebut adalah kendaraan-kendaraan berbadan rendah seperti sedan dan sejenisnya karena dikhawatirkan tidak bisa melewati titik-titik jalan yang ambles mengingat kedalaman amblesan rata-rata mencapai 10 centimeter.
"Total panjangnya kurang lebih 100 meter, tapi tidak ambles semua, beberapa titik. Kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat yang berbadan tinggi masih bisa lewat, tapi harus pelan-pelan," katanya.
Terkait dengan kejadian tersebut, dia mengatakan pihaknya telah memerintahkan petugas Pos Satlantas di Sidareja maupun Wanareja untuk memasang imbauan agar pengguna jalan menghindari ruas Cukangleleus-Sidareja.
Menurut dia, masyarakat dari Pangandaran atau Rawa Apu di jalur pansela yang hendak ke Wanareja, Majenang, dan sejumlah wilayah di jalur selatan Jateng dapat melalui jalur alternatif Langensari-Mergo maupun Sidareja-Karangpucung.
"Demikian pula sebaliknya, yang dari Majenang pun bisa melalui Mergo-Langensari atau Banjar," kata Kasatlantas.
Saat dikonfirmasi wartawan di Cilacap, Analis Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Gatot Arief Widodo mengatakan titik jalan yang ambles dan retak itu masuk wilayah Cilongkrang, Kecamatan Wanareja.
Menurut dia, guyuran hujan dan sumber air di sisi jalan mengakibatkan kontur tanah menjadi gembur atau labil dan mudah tergerus, sehingga jalannya ambles
"Tergerus dan longsor (ambles) dari selatan dan di bawah aspal tergerus ke utara jadi turun, kemudian yang patah adalah batas badan,” ucapnya.
Kendati demikian, dia mengatakan ruas jalan tersebut tidak ditutup karena masih bisa dilewati dan saat sekarang sedang dilakukan penanganan oleh instansi terkait.*
Baca juga: Tanah bergerak di Wonosobo akibatkan jalan ambles sepanjang 60 meter