Semarang raih peringkat terbaik penyelenggaraan pemerintahan daerah
Semarang (ANTARA) - Kota Semarang dinobatkan sebagai yang terbaik se-Indonesia dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan skor 3,43 dan status kinerja tinggi berdasarkan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian kepada Wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu pada upacara peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) XXVII di Anjungan Pantai Losari Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (29/4).
"Alhamdulillah, saya hari ini mewakili seluruh masyarakat Kota Semarang mendapatkan peringkat pertama atas penyelenggaraan pemerintah daerah dengan skor 3,43 dan status kinerja tertinggi," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, dalam pernyataan yang diterima di Semarang, Sabtu.
Menurut dia, penghargaan tersebut merupakan kado istimewa bagi Kota Semarang yang akan merayakan ulang tahun yang ke-476.
"Tentu ini adalah merupakan satu lompatan besar karena selama 2 tahun terakhir ini (Kota Semarang) tidak mendapatkan prestasi apa-apa (dalam penghargaan tersebut, red.)," katanya.
"Sebelumnya 2019 (Kota Semarang) masuk di 10 besar. Alhamdulillah, setelah 2 tahun ini bisa mendapatkan langsung ke peringkat pertama," tambahnya.
Dengan meraih peringkat tertinggi, kata dia, justru membuatnya mendapat PR besar karena harus mempertahankan prestasi tersebut ke depannya.
Oleh karena itu, Ita menghimbau jajarannya untuk tidak terlena dengan prestasi yang telah diraih ini dan menjadikannya penambah semangat untuk memberikan kinerja dan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat Kota Semarang.
"Ini merupakan tugas berat karena pastinya pada tahun 2024 harus bisa mempertahankan di peringkat pertama lagi. Bagaimana program-program yang sudah ada, yang sudah baik ini kami pertahankan dan yang masih mungkin di bawah standar harus kami naikkan sehingga menjadi semuanya baik," tegasnya.
Jika prestasi tersebut, kata dia, adalah hasil dari semangat Bergerak Bersama yang dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat dan ASN di Pemerintah Kota Semarang sehingga bersyukur dapat memberikan kebanggaan bagi Kota Semarang dengan mendapatkan peringkat terbaik.
Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah bertujuan untuk memperingati perubahan sistem pemerintahan Republik Indonesia yang di masa Orde Baru menggunakan sistem sentralistik menjadi desentralistik.
Dalam acara tersebut, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian bertindak sebagai inspektur upacara.
Mendagri menjelaskan bahwa tujuan adanya otonomi daerah adalah agar daerah-daerah memiliki kewenangan yang lebih luas sehingga dapat berkreasi untuk menyelenggarakan daerahnya masing-masing.
"Indonesia dari Sabang sampai Merauke memiliki kekhasan masing-masing dan itu tidak bisa mendapat perlakuan yang sama sehingga kepala daerah diberikan kewenangan untuk memimpin sesuai dengan kekhasan daerah masing-masing," kata Tito.
Baca juga: Hendrar Prihadi tanggapi Pilgub Jateng 2024
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian kepada Wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu pada upacara peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) XXVII di Anjungan Pantai Losari Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (29/4).
"Alhamdulillah, saya hari ini mewakili seluruh masyarakat Kota Semarang mendapatkan peringkat pertama atas penyelenggaraan pemerintah daerah dengan skor 3,43 dan status kinerja tertinggi," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, dalam pernyataan yang diterima di Semarang, Sabtu.
Menurut dia, penghargaan tersebut merupakan kado istimewa bagi Kota Semarang yang akan merayakan ulang tahun yang ke-476.
"Tentu ini adalah merupakan satu lompatan besar karena selama 2 tahun terakhir ini (Kota Semarang) tidak mendapatkan prestasi apa-apa (dalam penghargaan tersebut, red.)," katanya.
"Sebelumnya 2019 (Kota Semarang) masuk di 10 besar. Alhamdulillah, setelah 2 tahun ini bisa mendapatkan langsung ke peringkat pertama," tambahnya.
Dengan meraih peringkat tertinggi, kata dia, justru membuatnya mendapat PR besar karena harus mempertahankan prestasi tersebut ke depannya.
Oleh karena itu, Ita menghimbau jajarannya untuk tidak terlena dengan prestasi yang telah diraih ini dan menjadikannya penambah semangat untuk memberikan kinerja dan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat Kota Semarang.
"Ini merupakan tugas berat karena pastinya pada tahun 2024 harus bisa mempertahankan di peringkat pertama lagi. Bagaimana program-program yang sudah ada, yang sudah baik ini kami pertahankan dan yang masih mungkin di bawah standar harus kami naikkan sehingga menjadi semuanya baik," tegasnya.
Jika prestasi tersebut, kata dia, adalah hasil dari semangat Bergerak Bersama yang dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat dan ASN di Pemerintah Kota Semarang sehingga bersyukur dapat memberikan kebanggaan bagi Kota Semarang dengan mendapatkan peringkat terbaik.
Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah bertujuan untuk memperingati perubahan sistem pemerintahan Republik Indonesia yang di masa Orde Baru menggunakan sistem sentralistik menjadi desentralistik.
Dalam acara tersebut, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian bertindak sebagai inspektur upacara.
Mendagri menjelaskan bahwa tujuan adanya otonomi daerah adalah agar daerah-daerah memiliki kewenangan yang lebih luas sehingga dapat berkreasi untuk menyelenggarakan daerahnya masing-masing.
"Indonesia dari Sabang sampai Merauke memiliki kekhasan masing-masing dan itu tidak bisa mendapat perlakuan yang sama sehingga kepala daerah diberikan kewenangan untuk memimpin sesuai dengan kekhasan daerah masing-masing," kata Tito.
Baca juga: Hendrar Prihadi tanggapi Pilgub Jateng 2024