Magelang (ANTARA) - Balai Konservasi Borobudur (BKB) melaksanakan kampanye pelestarian nilai relief Candi Borobudur dengan menampilkan tarian aktualisasi nilai relief Candi Borobudur, kriya batik yang berbasis relief, serta film dokumenter.
Kepala Balai Konservasi Borobudur Wiwit Kasiyati di Magelang, Jumat, mengatakan tujuan kampanye pelestarian nilai relief Candi Borobudur, antara lain sebagai salah satu media edukasi nilai-nilai yang terkandung pada Candi Borobudur kepada masyarakat.
"Media menggelar karya untuk membangun identitas khas Borobudur, serta upaya menjadikan bagian dari kalender kegiatan kebudayaan di Kawasan Borobudur," katanya.
Selain itu, Balai Konservasi Borobudur memperkenalkan produk Virtual Reality Relief Karmawibhangga. Pada kaki Candi Borobudur terdapat 160 panil relief yang tertutup undag dan selasar dan untuk dapat dilihat dalam virtual reality tersebut dengan menggunakan kacamata 3D atau melalui pemindaian kode QR.
Baca juga: Umat Buddha gelar "santutthicitta" Borobudur
Wiwit menyampaikan Candi Borobudur telah diakui sebagai warisan dunia pada tahun 1991 memiliki nilai universal luar biasa yang perlu dilestarikan bersama, tidak hanya fisik candi, namun juga nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Pada Candi Borobudur dipahatkan relief cerita (1.460 panil) dan dekoratif (1.212), dari dinding kaki candi yang tertutup hingga dinding pagar langkan di tingkat ke-5 adalah kisah Mahakarmawibangga, Jataka-Avadana, Lalitavistara, dan Gandavyuha.
Menurut dia, semua relief tersebut terpilih untuk dipahatkan di Candi Borobudur tentunya dengan alasan tertentu. Alasan yang paling jelas berhubungan dengan bangunan sakral tersebut adalah kisah-kisah itu berisikan ajaran keagamaan ataupun ajaran kebajikan yang selayaknya dapat ditiru.
Di dalam relief tersebut mengandung banyak pesan moral yang dapat diwariskan kepada generasi penerus, seperti sifat tolong- menolong, toleransi, lebih mementingkan kepentingan orang banyak dibanding kepentingan pribadi dan sebagainya.
"Nilai-nilai yang telah ada pada zaman nenek moyang tersebut perlu dilestarikan, digali kembali, dan diaktualisasikan untuk menguatkan pendidikan karakter, memajukan kebudayaan, dan membangun semangat kebangsaan," katanya.*
Baca juga: Aktivitas keagamaan di Borobudur tarik minat umat Buddha dunia
Berita Terkait
Revitalisasi Rumah Kemasan dukung kemajuan UMKM Jateng
Senin, 4 November 2024 20:07 Wib
Balai Perkeretaapian sosialisasi keselamatan transportasi perlintasan sebidang
Minggu, 29 September 2024 19:03 Wib
Balai Besar Guru Penggerak Jateng perkuat P5 melalui gelaran budaya
Sabtu, 31 Agustus 2024 7:16 Wib
Pemkot Semarang gerak cepat perbaiki fasilitas umum rusak akibat demo
Selasa, 27 Agustus 2024 15:41 Wib
Balai ternak Baznas RI wujudkan kedaulatan pangan
Jumat, 23 Agustus 2024 13:59 Wib
Baznas RI resmikan balai ternak di Wonosobo
Selasa, 20 Agustus 2024 20:30 Wib
Penggantian 150 LPJU surya ke listrik di Balai Jagong capai 80 persen
Jumat, 16 Agustus 2024 16:29 Wib
Disdukcapil Temanggung selesaikan data kependudukan warga rentan
Jumat, 9 Agustus 2024 9:18 Wib