Pertamina Cilacap tegaskan komitmen kelola Biorefinery
Konsekuensinya keberadaan kilang yang efisien dan ramah lingkungan, baik dari sisi operasional maupun produknya
Cilacap (ANTARA) - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap menegaskan komitmennya mengelola Biorefinery dengan produk-produk hijau untuk memperkuat langkah transisi energi.
Hal itu diungkapkan Manager Engineering and Development PT KPI RU IV Cilacap Hadi Siswanto di hadapan mahasiswa dalam Seminar Nasional Inovasi dan Pembangunan Teknologi Terapan (Senovtek) 2022 yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Cilacap (PNC) di lantai 5 gedung kuliah Kampus Bersama PNC, Kamis (20/10).
Menurut Hadi, Biorefinery merupakan proyek energi bersih Pertamina di mana pengolahan kilang menggunakan bahan baku renewable feedstock seperti RBDPO (minyak kelapa sawit) hingga UCO (minyak jelantah) guna menghasilkan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
"Hal ini juga mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan agenda 2030, sesuai tujuan 7 prioritas SDG's yang dijalankan Pertamina yakni energi bersih dan terjangkau," katanya.
Dalam hal penerapan teknologi dan percepatan transformasi digital, kata Hadi, Pertamina telah melakukan banyak improvisasi dan inovasi teknologi.
"Kami telah memiliki ruang kendali yakni Strategic Command Center (SCC). Melalui SCC ini, seluruh aktivitas dan permasalahan kilang dapat terpantau ketat oleh manajemen sehingga mudah dicarikan solusi dari segala cakupan bidang," jelasnya.
Baca juga: PT KPI gelar "Workshop Prescriptive Predictive Maintenance System"
Lebih lanjut, Hadi mengatakan perkembangan dan kebutuhan teknologi menjadi hal penting dalam mendukung era industri 4.0.
Menurut dia, revolusi ini membawa banyak perubahan di berbagai sektor di mana perusahaan yang membutuhkan banyak tenaga manusia tergantikan dengan penggunaan mesin teknologi.
"Oleh karena itu, data menjadi aset strategis dan pengolahan serta pemanfaatan secara digital akan sangat mendukung perusahaan mempercepat proses kerja maupun pengambilan keputusan," katanya.
Selain itu, kata dia, implementasi teknologi tersebut turut mendukung visi Pertamina, To be Digital and World Class Refinery pada 2028.
"Konsekuensinya keberadaan kilang yang efisien dan ramah lingkungan, baik dari sisi operasional maupun produknya," kata Hadi.
Wakil Direktur Bidang Akademik PNC Agus Santoso mengatakan Seminar Nasional Senovtek 2022 yang mengusung tema "Peluang dan Tantangan Teknologi Terapan untuk Mendukung Pembangunan Nasional Berkelanjutan" tersebut membahas sejumlah artikel yang meliputi engineering, mechanical, electrical, agro industri, informatika, environmental, dan ilmu pengetahuan praktis.
"Diharapkan peserta dapat mengambil peran dalam optimalisasi teknologi terapan guna mendukung pembangunan nasional secara berkelanjutan, melalui penelitian khususnya bidang vokasi," katanya.
Senovtek menjadi ajang pertemuan ilmiah yang memberikan kesempatan kepada para peneliti, praktisi, dosen, dan mahasiswa untuk dapat memdiseminasikan hasil karya penelitian dan penerapannya. Kegiatan diselenggarakan secara hibrida, yakni luring dan daring.
Baca juga: Pertamina Cilacap persiapkan perbaikan dan pemeliharaan berkala
Baca juga: Pertamina Cilacap gelar sosialisasi kontrak payung perencanaan dan verifikasi TKDN
Hal itu diungkapkan Manager Engineering and Development PT KPI RU IV Cilacap Hadi Siswanto di hadapan mahasiswa dalam Seminar Nasional Inovasi dan Pembangunan Teknologi Terapan (Senovtek) 2022 yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Cilacap (PNC) di lantai 5 gedung kuliah Kampus Bersama PNC, Kamis (20/10).
Menurut Hadi, Biorefinery merupakan proyek energi bersih Pertamina di mana pengolahan kilang menggunakan bahan baku renewable feedstock seperti RBDPO (minyak kelapa sawit) hingga UCO (minyak jelantah) guna menghasilkan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
"Hal ini juga mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan agenda 2030, sesuai tujuan 7 prioritas SDG's yang dijalankan Pertamina yakni energi bersih dan terjangkau," katanya.
Dalam hal penerapan teknologi dan percepatan transformasi digital, kata Hadi, Pertamina telah melakukan banyak improvisasi dan inovasi teknologi.
"Kami telah memiliki ruang kendali yakni Strategic Command Center (SCC). Melalui SCC ini, seluruh aktivitas dan permasalahan kilang dapat terpantau ketat oleh manajemen sehingga mudah dicarikan solusi dari segala cakupan bidang," jelasnya.
Baca juga: PT KPI gelar "Workshop Prescriptive Predictive Maintenance System"
Lebih lanjut, Hadi mengatakan perkembangan dan kebutuhan teknologi menjadi hal penting dalam mendukung era industri 4.0.
Menurut dia, revolusi ini membawa banyak perubahan di berbagai sektor di mana perusahaan yang membutuhkan banyak tenaga manusia tergantikan dengan penggunaan mesin teknologi.
"Oleh karena itu, data menjadi aset strategis dan pengolahan serta pemanfaatan secara digital akan sangat mendukung perusahaan mempercepat proses kerja maupun pengambilan keputusan," katanya.
Selain itu, kata dia, implementasi teknologi tersebut turut mendukung visi Pertamina, To be Digital and World Class Refinery pada 2028.
"Konsekuensinya keberadaan kilang yang efisien dan ramah lingkungan, baik dari sisi operasional maupun produknya," kata Hadi.
Wakil Direktur Bidang Akademik PNC Agus Santoso mengatakan Seminar Nasional Senovtek 2022 yang mengusung tema "Peluang dan Tantangan Teknologi Terapan untuk Mendukung Pembangunan Nasional Berkelanjutan" tersebut membahas sejumlah artikel yang meliputi engineering, mechanical, electrical, agro industri, informatika, environmental, dan ilmu pengetahuan praktis.
"Diharapkan peserta dapat mengambil peran dalam optimalisasi teknologi terapan guna mendukung pembangunan nasional secara berkelanjutan, melalui penelitian khususnya bidang vokasi," katanya.
Senovtek menjadi ajang pertemuan ilmiah yang memberikan kesempatan kepada para peneliti, praktisi, dosen, dan mahasiswa untuk dapat memdiseminasikan hasil karya penelitian dan penerapannya. Kegiatan diselenggarakan secara hibrida, yakni luring dan daring.
Baca juga: Pertamina Cilacap persiapkan perbaikan dan pemeliharaan berkala
Baca juga: Pertamina Cilacap gelar sosialisasi kontrak payung perencanaan dan verifikasi TKDN