Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan sarana hunian pariwisata (sarhunta) untuk wisatawan di Borobudur menjelang perayaan Waisak 2022.
“Dalam tatanan normal baru untuk hidup berdamai dengan pandemi COVID-19, pemerintah meyakini sektor ekonomi utama yang dapat rebound dengan cepat adalah pariwisata. Untuk itu tidak ada kegiatan pembangunan infrastruktur pada 5 pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) atau Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang dihentikan,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Memasuki dua tahun pandemi COVID-19 sektor pariwisata yang sempat mati suri kini kembali bergeliat. Pemerintah meyakini pariwisata sebagai salah satu sektor strategis untuk mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Untuk itu, pemerintah melalui Kementerian PUPR terus mendukung melalui pembangunan infrastruktur, salah satunya adalah penyediaan sarhunta.
Menjelang perayaan Waisak 2022, salah satu sarhunta yang telah disiapkan Kementerian PUPR adalah Sarhunta Borobudur yang diharapkan umat Buddha yang datang ke perayaan Waisak maupun wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur menginap di Sarhunta itu.
Baca juga: Api Dharma Waisak 2566 BE disemayamkan di Candi Mendut
Program Sarhunta merupakan rangkaian kegiatan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, guna meningkatkan kualitas rumah menjadi lebih layak huni, sekaligus mendorong perekonomian karena rumah bisa dimanfaatkan sebagai homestay bagi para wisatawan.
Terdapat 821 rumah yang mendapat bantuan Sarhunta, terdiri dari 382 di 15 desa berupa peningkatan kualitas rumah dengan fungsi homestay dan usaha pariwisata lainnya dan 439 unit di empat desa peningkatan kualitas rumah swadaya tanpa fungsi usaha.
Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto mengatakan sarhunta yang dibangun Kementerian PUPR memiliki beberapa karakteristik yang membedakan dengan hunian lain. .
“Ciri khas elemen fisik dapat dilihat dari pembangunan atap tradisional Jawa Kerakyatan dengan bumbungan kalpataru, ada teras homestay, pintu dan jendela dengan motif kawung dan pigura bata ekspose, kamar tidur dengan bata ekspose dan fasilitas penginapan yang memadai, kamar mandi standar yang bersih serta adanya pot atau gentong untuk cuci tangan,” ujar Iwan.
Diharapkan kehadiran Sarhunta dapat mendorong perekonomian masyarakat di sekitar Candi Borobudur serta meningkatkan kualitas hunian.
Baca juga: Peringatan Waisak di Borobudur dimulai
Baca juga: Walubi dan Permabudhi rayakan Waisak di Borobudur
Berita Terkait
Lampion diterbangkan, tutup rangkaian Waisak Borobudur
Senin, 5 Juni 2023 7:38 Wib
PLN kawal keandalan listrik hingga puncak Peringatan Waisak di Borobudur
Minggu, 4 Juni 2023 21:42 Wib
Zona I Borobudur ditutup sehari untuk ritual keagamaan
Minggu, 4 Juni 2023 16:36 Wib
Umat Buddha lakukan detik-detik Waisak di Borobudur
Minggu, 4 Juni 2023 13:32 Wib
Jelang Waisak, Umat Buddha berjalan dari Candi Mendut ke Borobudur
Minggu, 4 Juni 2023 10:36 Wib
Saat genta perdamaian dunia sambut Waisak di Borobudur
Minggu, 4 Juni 2023 6:00 Wib
Sebanyak 200 biksu ikuti prosesi pengambilan air berkah Waisak di Jumprit
Sabtu, 3 Juni 2023 20:50 Wib
50 personel polisi amankan vihara jelang Waisak di Jepara
Sabtu, 3 Juni 2023 17:18 Wib