"(Stok daging) aman dan tidak terganggu sampai dengan hari ini," katanya di Semarang, Jumat.
Ganjar menyebut jajarannya terus melakukan pengawasan dan kontrol terhadap PKM yang berawal dari hewan ternak di Jawa Timur.
"Kalau Jawa Tengah sih masih bagus, terkontrol dan beberapa yang ada kalau menurut dokter hewan itu bisa diobati dan butuh waktu kurang lebih 3-5 bulan ya," ujarnya.
Terkait dengan hal tersebut, orang nomor satu di Jateng itu meminta masyarakat tidak panik dan mendukung semua upaya yang dilakukan oleh Pemprov Jateng, khususnya Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.
"Sekarang surveilans yang kita minta berjalan, dan saya sedang minta agar segera SK gubernurnya bisa turun, maka dinas kemarin siapkan SK cepat agar tim bisa berjalan, bergerak, jangan lambat," katanya.
Ganjar menjelaskan bahwa pihaknya menyiapkan tim khusus untuk menangani PMK, terutama antisipasi apabila terjadi ledakan kasus dan meluas menjadi pandemi.
Selain itu, langkah tegas yang dilakukan Pemprov Jateng dengan memperketat masuknya hewan dari daerah lain, dalam hal ini memperketat kontrol di daerah perbatasan.
"Semua ketat, kami juga sudah bicara dengan Kapolda, Krimsusnya sudah siap untuk menjaga itu, maka betul di daerah perbatasan harus dilakukan kontrol ketat," ujarnya.
Pembentukan tim Unit Reaksi Cepat PMK itu atas instruksi Kementerian Pertanian dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Pada wilayah yang berbatasan dengan Provinsi Jatim akan dilakukan pengawasan secara ketat dan jika ditemui hewan ternak bergejala PMK di perbatasan akan dilakukan penghentian dan pemulangan.