Kudus (ANTARA) - Kepolisian Resor Kudus, Jawa Tengah, masih melakukan penyelidikan atas kasus seorang suami di Desa Klumpit, Gebog, Kudus, tega membakar istri dan anaknya hingga anaknya yang baru berusia 1,5 bulan meninggal dunia.
"Pelakunya sudah menyerahkan diri dan saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami kebakaran juga. Meskipun demikian, tetap dilakukan penjagaan terhadap pelaku untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Kapolres Kudus AKBP Wiraga Dimas Tama di Kudus, Sabtu.
Setelah pelakunya menunjukkan perkembangan kesehatan yang membaik, pihaknya memintai keterangannya lebih lanjut terkait dengan kasus tersebut. Polisi juga sudah memeriksa saksi-saksi.
Baca juga: Dua orang ditetapkan jadi tersangka kasus pembakaran Kantor PSS Sleman
Baca juga: Kasus pembakaran dua warga Rembang diharapkan segera terungkap
Adapun pelaku pembakaran bernama Agus Suwarno (suami), sedangkan korban bernama Sulistiana (istri) dan Muhammad Syarif Abdullah (anak) berusia 1,5 bulan.
Berdasarkan keterangan kakak korban Edi Kusmanto (38) peristiwa tersebut terjadi pada hari Sabtu (16/4) sekitar pukul 08.00 WIB ketika mendengar teriakan minta tolong dari rumah adiknya yang bersebelahan dengan rumah keluarga besarnya.
Setelah mendatangi rumah korban, ternyata pintu rumah dalam kondisi terkunci dan terpaksa dibuka paksa. Setelah berhasil masuk, ternyata adik iparnya yang terduga pelaku, Sulistiana dan anaknya dalam kondisi terbakar di dalam kamar.
"Dengan alat seadanya, api berhasil dipadamkan. Adik saya, Sulistiana mengalami luka bakar di sekujur tubuh, demikian halnya dengan anaknya juga terbakar. Lantas saya bawa ke rumah sakit," ujarnya.
Pelaku pembakaran saat ini menjalani perawatan di RSUD Kudus, sedangkan dua korban dilarikan ke Rumah Sakit Islam Kudus (RSI) Kudus. Namun, anaknya meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.
Dokter RSUD Loekmono Hadi Kudus Listiana mengungkapkan kondisi pasien atas nama Agus Suwarno mengalami luka bakar hingga 90 persen, sedangkan kondisinya mengalami trauma dalam paru-paru.
"Pasien mengalami risiko dehidrasi dan infeksi. Karena tidak tenang dan kesakitan, akhirnya diberikan obat penenang," ujarnya.
Sementara itu, Direktur RSI Sunan Kudus Ahmad Syaifuddin membenarkan pihaknya menerima dua korban kebakaran. Kondisi anaknya ketika itu telah meninggal dunia. Sementara itu, ibunya dalam kondisi parah sehingga masih menjalani perawatan intensif.
Berita Terkait
Inilah jenis narkotika yang dikonsumsi Kang Mus Preman Pensiun
Jumat, 10 Mei 2024 23:05 Wib
Kang Mus Preman Pensiun ditangkap polisi
Jumat, 10 Mei 2024 20:42 Wib
Polres Pemalang lakukan pembinaan orang tua anak bawa senjata tajam
Jumat, 10 Mei 2024 17:09 Wib
Polres Batang ingatkan pelajar tidak berkonvoi sambut kelulusan
Selasa, 7 Mei 2024 20:37 Wib
Polres Batang tanamkan optimisme pelajar sebagai generasi bangsa
Selasa, 7 Mei 2024 8:25 Wib
Belasan pelaku perusakan sepeda motor diamankan Polres Temanggung
Senin, 6 Mei 2024 21:35 Wib
Polres Kudus sambangi sekolah untuk kampanyekan setop konvoi kelulusan
Senin, 6 Mei 2024 15:39 Wib
Polres Boyolali-Polda Jateng tangkap pembunuh pengusaha tembaga
Minggu, 5 Mei 2024 14:49 Wib