Solo (ANTARA) - Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo Solo ditargetkan beroperasi pada April 2022 menyusul hampir selesainya persiapan yang dilakukan oleh PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) yang bertindak sebagai pengelola proyek tersebut.
"Dari empat unit (mesin) ini, dua unit jalan untuk (memproduksi) 2 megawatt (MW)," kata Direktur PT SCMPP Elan Syuherlan di Solo, Rabu.
Ia mengatakan pada 8 Desember mendatang diharapkan PLTSa Putri Cempo bisa memproduksi listrik sebesar 8 MW seperti halnya target awal.
Menurut dia, untuk satu unit mesin tersebut bisa mengolah sekitar 45 ton sampah bersih. Untuk memproduksi sampah bersih tersebut harus mengambil bahan sekitar 160 ton sampah.
Ia mengatakan untuk sampah mentah tersebut selanjutnya dipilah untuk dipisahkan antara sampah organik dengan sampah plastik karena dua jenis sampah tersebut yang akan diolah menjadi energi. Oleh karena itu, pihaknya sangat mendukung jika pemerintah daerah menerapkan program pemilahan sampah dari hulu.
"Dari hulunya kami selesaikan, kemarin para camat dan lurah-lurah sudah kami inisiasi untuk memilah sampah," katanya.
Ia mengatakan sejauh ini di Kecamatan Banjarsari penerapan pemilahan sampah sudah dilakukan dan dalam waktu dekat akan menyusul empat kecamatan lain di Kota Solo.
"Nanti kami lihat di bulan April, apakah (keberadaan PLTSa) akan mengurangi sampah perkotaan," katanya.
Ia mengatakan menurut perkiraan awal maka sampah yang ada di TPA Putri Cempo tersebut akan habis dalam waktu 10 tahun.
"Jadi 10 tahun mendatang kita kekurangan sampah, nanti kerja sama dengan kabupaten sekitar," katanya.