Boyolali lakukan strategi kelola sampah tekan produksi
Boyolali (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah melakukan beberapa langkah strategis terkait dengan pengelolaan sampah untuk menekan jumlah produksi sampah di Tempat Penampungan Akhir (TPA) Desa Winong.
"Strategi itu, dengan tujuan agar beban di TPA Winong Boyolali dapat berkurang," kata Kepala DLH Kabupaten Boyolali Lusia Dyah Suciati, dalam acara "Sarasehan Bank Sampah" di Kebun Raya Indrokilo Boyolali (KRIB), Rabu.
Lusia Dyah mengatakan produksi sampah oleh masyarakat setempat terus meningkat setiap tahun disebabkan semakin banyak perumahan dan industri yang membuka investasi di wilayah ini.
Menurut dia, sebanyak 280 ton sampah diciptakan oleh masyarakat setiap hari dan 48 ton sampah menjadi pupuk organik dan 40 ton sampah yang dapat masuk ke TPA Desa Winong, Kecamatan Boyolali setiap hari, serta sisanya tidak dapat tertangani.
"Hal ini, kondisi permasalahan di Kabupaten Boyolali. Kemudian di TPA memang sudah melakukan penanganan sampah secara 'Controlled Landfill'," ungkapnya.
Baca juga: TWC dukung sinergi pengelolaan sampah di kawasan Borobudur
Strategi lainnya, kata dia, mengurangi sampah dari sumbernya. Salah satunya dengan mengoptimalkan peran 319 bank sampah di Kabupaten Boyolali. Sampah bisa dikelola menjadi barang bermanfaat yang bernilai ekonomis. Sampah diolah dari sumbernya, sehingga yang sampai ke TPA residu.
"Sehingga, sampah yang di TPA semakin berkurang. Penghasil sampah wajib melakukan pengurangan sampah dan penanganan sampah. Hingga hanya residu sampah yang diserahkan kepada TPA. Diharapkan secara bertahap dapat mewujudkan sampah nol dari sumbernya," katanya.
Wakil Bupati (Wabup) Boyolali Wahyu Irawan mengungkapkan bahwa Pemkab Boyolali mengapresiasi atas bank sampah dengan pengelolaan sampah mulai dari sumbernya. Hal tersebut sesuai dengan visi misi Bupati Boyolali yakni Boyolali yang nyaman.
Oleh karena itu, ia mengapresiasi adanya anggota dan kelompok masyarakat yang dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab mengelola sampah di lingkungan masing-masing utamanya dalam bank sampah.
Baca juga: Pemkab Boyolali mendorong pengelolaan sampah sistem TPA terkendali
Baca juga: Pemprov Jateng apresiasi upaya pengelolaan sampah di Cilacap
"Strategi itu, dengan tujuan agar beban di TPA Winong Boyolali dapat berkurang," kata Kepala DLH Kabupaten Boyolali Lusia Dyah Suciati, dalam acara "Sarasehan Bank Sampah" di Kebun Raya Indrokilo Boyolali (KRIB), Rabu.
Lusia Dyah mengatakan produksi sampah oleh masyarakat setempat terus meningkat setiap tahun disebabkan semakin banyak perumahan dan industri yang membuka investasi di wilayah ini.
Menurut dia, sebanyak 280 ton sampah diciptakan oleh masyarakat setiap hari dan 48 ton sampah menjadi pupuk organik dan 40 ton sampah yang dapat masuk ke TPA Desa Winong, Kecamatan Boyolali setiap hari, serta sisanya tidak dapat tertangani.
"Hal ini, kondisi permasalahan di Kabupaten Boyolali. Kemudian di TPA memang sudah melakukan penanganan sampah secara 'Controlled Landfill'," ungkapnya.
Baca juga: TWC dukung sinergi pengelolaan sampah di kawasan Borobudur
Strategi lainnya, kata dia, mengurangi sampah dari sumbernya. Salah satunya dengan mengoptimalkan peran 319 bank sampah di Kabupaten Boyolali. Sampah bisa dikelola menjadi barang bermanfaat yang bernilai ekonomis. Sampah diolah dari sumbernya, sehingga yang sampai ke TPA residu.
"Sehingga, sampah yang di TPA semakin berkurang. Penghasil sampah wajib melakukan pengurangan sampah dan penanganan sampah. Hingga hanya residu sampah yang diserahkan kepada TPA. Diharapkan secara bertahap dapat mewujudkan sampah nol dari sumbernya," katanya.
Wakil Bupati (Wabup) Boyolali Wahyu Irawan mengungkapkan bahwa Pemkab Boyolali mengapresiasi atas bank sampah dengan pengelolaan sampah mulai dari sumbernya. Hal tersebut sesuai dengan visi misi Bupati Boyolali yakni Boyolali yang nyaman.
Oleh karena itu, ia mengapresiasi adanya anggota dan kelompok masyarakat yang dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab mengelola sampah di lingkungan masing-masing utamanya dalam bank sampah.
Baca juga: Pemkab Boyolali mendorong pengelolaan sampah sistem TPA terkendali
Baca juga: Pemprov Jateng apresiasi upaya pengelolaan sampah di Cilacap